TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok radikal Islamic State atau ISIS mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa pengeboman yang menewaskan seorang wartawan asal Afganistan dan seorang teknisi dalam sebuah mobil minibus yang mereka tumpangi. Mobil naas itu mengangkut total empat pegawai sebuah televisi lokal di Kabul, Afganistan.
Dikutip dari reuters.com, selain korban jiwa serangan bom pada Sabtu sore, 30 Mei 2020, itu juga melukai tujuh orang. Gambar yang beredar memperlihatkan sebuah mobil minibus bercat putih, rusak parah.
“Mitra kami Wahed Shah, seorang reporter ekonomi dan Shafiq Amiri, seorang pegawai di departemen teknis, menjadi korban tewas dalam insiden itu,” kata Mohammad Rafi Rafiq, CEO dari staisun televisi Khurshid TV.
Sebuah bom mobil di Afganistan meledak pada Sabtu sore, 30 Mei 2020, yang kembali menewaskan wartawan. sumber: Reuters Africa
Amerika Serikat, Uni Eropa dan NATO mengutuk serangan bom itu. Sebelumnya pada tahun lalu, dua pegawai di Khurshid TV juga terbunuh dalam sebuah serangan bom. Peristiwa itu juga melukai dua orang lainnya.
Kelompok garis keras ISIS mengklaim sejumlah serangan mematikan di wilayah Afganistan dalam beberapa tahun terakhir. ISIS tidak memberikan alasan mengapa dilancarkannya serangan bom pada Sabtu, 30 Mei kemarin.
Kelompok Taliban dan kelompok radikal lainnya sudah sering mengincar wartawan Afganistan, di mana pada 2018 total ada 15 wartawan di negara tersebut tewas dalam serangan mematikan yang terjadi sepanjang tahun itu.
Sebelumnya pada 2016, sebuah bom bunuh diri yang ditempatkan pada sebuah mobil yang dilakukan Taliban, menewaskan pegawai Tolo TV, yakni salah satu stasiun televisi swasta terbesar di Afganistan. Peristiwa itu menewaskan tujuh wartawan. Ketika itu Taliban menuding Tolo TV melakukan propaganda terhadap militer Amerika Serikat dan mendukung Pemerintah Afganistan.