Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Ilmuwan Inggris Kritik Pelonggaran Lockdown Corona

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Operator kereta api di Inggris memberi tanda jaga jarak dua meter di lantai bagi para calon penumpang terkait pencegahan penyebaran virus Corona. Reuters
Operator kereta api di Inggris memberi tanda jaga jarak dua meter di lantai bagi para calon penumpang terkait pencegahan penyebaran virus Corona. Reuters
Iklan

TEMPO.COLondon – Pemerintah Inggris berisiko kehilangan kontrol dalam menangani pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini.

Ini bisa terjadi karena pemerintah mulai melonggarkan lockdown atau pelarangan kegiatan sosial dan bisnis untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Empat ahli yang menjadi anggota dari Britain’s Sicentific Advisory Group for Emergencies atau SAGE menilai pelonggaran ini prematur.

Ini terjadi karena sistem pelacakan kontak dari orang-orang yang terinfeksi virus Corona belum menjalani pengetesan.

Ini membuat sistem ini tidak bakal mampu menangani pelacakan kontak dari sekitar 8 ribu kasus infeksi virus Corona, yang terjadi setiap hari.

“Sistem pelacakan kontak ini baru saja diluncurkan kemarin. Jadi kita tidak bisa meyakini ini akan berfungsi efektif. Namun, kita terus melakukan pelonggaran dan membuat pengubahan-pengubahan ini,” kata John Edmunds, yang merupakan ahli dari London School of Hygiene & Tropical Medicine seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 30 Mei 2020.

Edmunds, yang merupakan anggota SAGE, mengatakan kepada Skynews,”Ini cukup berbahaya.”

Edmunds menjelaskan jumlah infeksi baru virus Corona saat ini bisa menambah jumlah korban jiwa.

Pernyataannya ini mendapat dukungan dari tiga anggota SAGE lainnya.

Wali Kota London, Sadiq Khan, juga mengungkapkan keprihatinannya.

Ditanya soal ini, Deputi Kepala Medis Inggris, Jonathan Van-Tam, mengatakan dia setuju bahwa kondisi saat ini masih sangat berbahaya di Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Van-Tam mengatakan pelonggaran lockdown bisa bekerja dengan baik jika sistem pelacakan kontak korban terinfeksi virus Corona berjalan dengan baik.

Pelonggaran juga bisa berlangsung jika warga mengikuti protokol kesehatan.

Van-Tam mengatakan 50 orang anggota SAGE, yang memiliki latar belakang ilmuwan, ahli medis, dan akademisi, sering berbeda pendapat soal berbagai hal.

Namun, mereka semua sependapat proses pelonggaran lockdown harus dilakukan secara perlahan dan sangat hati-hati.

“Ini bisa menjadi di luar kendali. Lalu, ini akan butuh waktu berminggu-minggu untuk mengeremnya lagi,” kata Van-Tam.

PM Inggris, Boris Johnson, mengatakan pelonggaran lockdown dilakukan secara perlahan.

Ini dilakukan untuk meringankan beban ekonomi selama lockdown.

Namun, pelonggaran ini juga tetap menjaga tingkat penyebaran virus relatif rendah.

Saat ini, Inggris mencatat ada sekitar 274 ribu kasus infeksi virus Corona.

Sebanyak sekitar 38 ribu orang meninggal dunia karena mengalami radang paru-paru akibat infeksi virus Corona ini seperti dilansir Johns Hopkins University.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

3 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

2 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

6 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

9 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

9 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris berjalan setelah menghadiri kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham, di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. REUTERS/Chris Radburn
Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

Sejumlah media terkemuka Rusia menuliskan bahwa Raja Charles III telah meninggal karena kanker. Berita itu membuat Kedubes Inggris turun tangan.


Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

9 hari lalu

Oliver Dowden. REUTERS
Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

Wakil Perdana Menteri Inggris meyakinkan tidak akan meninggalkan Israel, namun saat yang sama menyerukan gencatan senjata