Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

India Lepas Burung Merpati yang Diduga Mata-mata Pakistan

Seekor merpati yang dipelihara oleh Oswald Ossie Robson, seorang peternak merpati di Pelton Fell setelah balap merpati dihentikan sementara karena penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) berlanjut, Inggris 19 Maret 2020. [REUTERS / Lee Smith / File Photo]
Seekor merpati yang dipelihara oleh Oswald Ossie Robson, seorang peternak merpati di Pelton Fell setelah balap merpati dihentikan sementara karena penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) berlanjut, Inggris 19 Maret 2020. [REUTERS / Lee Smith / File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi India telah melepaskan seekor burung merpati milik seorang nelayan Pakistan setelah penyelidikan memastikan burung yang terbang di perbatasan bukanlah burung mata-mata.

"Merpati dibebaskan kemarin (28 Mei) setelah tidak ada yang mencurigakan ditemukan," kata Shailendra Mishra, seorang pejabat senior polisi di Kashmir yang dikelola India, dikutip dari Reuters, 30 Mei 2020. Tidak jelas di mana burung itu dilepaskan dan apakah ia terbang kembali ke pemiliknya.

Pemilik merpati Pakistan telah mendesak India untuk mengembalikan burungnya, yang oleh warga desa diserahkan kepada polisi setelah ditemukan.

"Ini hanya burung yang tidak bersalah," kata Habibullah, pemilik burung, mengatakan pada Jumat.

Dia menolak tuduhan bahwa angka-angka yang tertulis pada cincin di kaki merpati adalah kode yang dimaksudkan untuk kelompok-kelompok militan yang beroperasi di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Habibullah, yang tinggal di sebuah desa dekat perbatasan Kashmir, salah satu zona yang paling termiliterisasi di dunia, mengatakan burung itu telah berpartisipasi dalam lomba balap merpati dan angka di kaki burung itu adalah nomor ponselnya.

Olahraga ini sangat populer di desa-desa perbatasan, kata Yasir Khalid dari Shakar Garh Pigeon Club, menambahkan perlombaan seperti itu juga diadakan di India, dan tidak jarang kehilangan seekor burung di kedua sisi negara. Pemilik mengidentifikasi burung mereka dengan perangko di sayap, cat, dan cincin di kaki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami harus membawa burung itu ke dalam tahanan kami untuk menyelidiki apakah ia digunakan untuk memata-matai," kata seorang pejabat senior keamanan perbatasan India yang enggan disebut identitasnya.

Sebelumnya Times of India melaporkan burung merpati itu ditangkap warga desa Manyari pada 24 Mei setelah melintasi perbatasan India-Pakistan di Kashmir.

Dugaan burung merpati mata-mata bukanlah yang pertama kali terjadi antara India dan Pakistan.

Pada 2016, seekor merpati dibawa ke tahanan India setelah ditemukan dengan catatan mengancam Perdana Menteri India Narendra Modi.

Times of India melaporkan, merpati dan bahkan balon terkadang membawa pesan berkode melintasi perbatasan India sebagai jenis "operasi psikologis".

Pada November tahun lalu, balon berbentuk pesawat berisi catatan ancaman serangan di Jammu untuk membalas dendam pembunuhan teroris Zakir Musa. Pada Agustus 2018, sebuah balon dengan bendera nasional Pakistan dengan tulisan "I Love Pakistan" terlihat melayang di desa Moti di dekat Jammu. Pada Juni 2018, seekor burung merpati dengan tulisan Urdu di tubuhnya ditemukan di desa Manwal dekat perbatasan India dan Pakistan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


AS dan Kuba Bantah Laporan China Bangun Stasiun Mata-mata di Kuba

9 jam lalu

Presiden Kuba Raul Castro (kiri) bersama Presiden China Hu Jintao memeriksa pasukan kehormatan di Istana Revolusi, Havana, Kuba, (19/11). Hu tiba di Kuba dalam rangka kunjungannya selama dua hari untuk memajukan kerjasama ekonomi dengan Kuba. ANTARA-
AS dan Kuba Bantah Laporan China Bangun Stasiun Mata-mata di Kuba

AS dan Kuba membantah laporan media WSJ yang mengatakan bahwa Havana telah mencapai kesepakatan dengan China untuk membangun satelit mata-mata


Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

1 hari lalu

Edmud Hillary dan Tenzing Norgay mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953. Mereka berdua merupakan orang pertama yang berhasil mecapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. rsvlts.com
Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

Salah satu Sherpa paling terkenal sepanjang masa adalah Tenzing Norgay. Ia persilakan Edmund Hillary jejakkan kaki pertama di puncak Gunung Everest.


Gufi Paintal Aktor Pemeran Sengkuni di Serial Mahabharata Meninggal

2 hari lalu

Gufi Paintal. Hindustantimes
Gufi Paintal Aktor Pemeran Sengkuni di Serial Mahabharata Meninggal

Masih ingat tokoh antagonis Sengkuni di serial Mahabharata? Pemerannya, Gufi Paintal dikabarkan wafat pada usia79 tahun.


Honda Elevate Lakoni World Premiere di India, Simak Spesifikasinya

2 hari lalu

Honda Elevate lakoni World Premiere di India. (Foto: Honda)
Honda Elevate Lakoni World Premiere di India, Simak Spesifikasinya

Honda menggelar world premiere atau peluncuran pertama kali di dunia untuk mobil mid-size SUV di India, yakni Honda Elevate.


Kecelakaan Kereta di India: 100 Korban Belum Dikenali, Keluarga Berebut Jenazah

2 hari lalu

Seorang pria memperlihatkan foto sepupunya Anjarul Hoque, yang tewas dalam beberapa tabrakan kereta api di Balasore, di luar rumah sakit di Bhubaneswar di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. REUTERS/Francis Mascarenhas
Kecelakaan Kereta di India: 100 Korban Belum Dikenali, Keluarga Berebut Jenazah

Hampir 100 korban kecelakaan kereta di India belum dikenali identitasnya, sehingga perlu tes DNA. Ada jenazah yang diklaim dua keluarga.


Kesalahan Pindah Jalur Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Kereta di India

3 hari lalu

Foto udara kecelakaan dua kereta penumpang dan satu kereta barang di dekat distrik Balasore, India, 4 Juni 2023. REUTERS/Stringer
Kesalahan Pindah Jalur Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Kereta di India

Kecelakaan kereta di India diduga karena gangguan dalam sistem persinyalan elektronik yang menyebabkan rangkaian salah berpindah jalur.


Kecelakaan Kereta India: Upaya Modernisasi yang Belum Tuntas

3 hari lalu

Kereta melewati gerbong yang rusak, setelah rel diperbaiki, di lokasi tabrakan kereta setelah kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. Kecelakaan ini diduga karena infrastruktur yang sudah tua, dan sedang melakukan penyelidikan awal untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. REUTERS/Adnan Abidi
Kecelakaan Kereta India: Upaya Modernisasi yang Belum Tuntas

India baru saja menderita kecelakaan kereta dahsyat yang menelan 275 korban jiwa, padahal sudah banyak pembaruan dalam sistem perkeretaapian di sana.


8 Daftar Kecelakaan Kereta Api Terparah di India

3 hari lalu

Polisi berjalan di rel kereta api di dekat gerbong yang rusak di lokasi tabrakan kereta setelah kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. REUTERS/Adnan Abidi
8 Daftar Kecelakaan Kereta Api Terparah di India

Berikut daftar kecelakaan kereta api terparah di India beserta jumlah korban jiwa dan penyebabnya dilansir dari trainrunning-status.com


Penyelidikan Resmi Kecelakaan Kereta di India Dimulai

4 hari lalu

Alat berat memindahkan gerbong yang rusak dari rel kereta api di lokasi tabrakan kereta api setelah kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 4 Juni 2023. REUTERS/Adnan Abidi
Penyelidikan Resmi Kecelakaan Kereta di India Dimulai

Investigasi resmi atas kecelakaan kereta di India yang paling mematikan dalam lebih dari dua dekade dimulai pada Senin 5 Juni 2023


Layanan Kereta India Kembali Beroperasi 51 Jam setelah Kecelakaan Maut

4 hari lalu

Kereta melewati gerbong yang rusak, setelah rel diperbaiki, di lokasi tabrakan kereta setelah kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. Kecelakaan ini diduga karena infrastruktur yang sudah tua, dan sedang melakukan penyelidikan awal untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. REUTERS/Adnan Abidi
Layanan Kereta India Kembali Beroperasi 51 Jam setelah Kecelakaan Maut

Kereta penumpang dan barang beroperasi kembali pada Senin 5 Juni 2023 di lokasi bencana kereta api paling mematikan di India