TEMPO.CO, Jakarta - Amerika memutuskan untuk keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Keputusan tersebut diambil oleh Presiden Donald Trump pada hari Jumat kemarin waktu Amerika. Trump, dalam pengumumannya, mengatakan bahwa keputusan pisah itu diambil setelah melihat kinerja WHO menangani virus Corona (COVID-19) dan kedekatannya dengan Cina.
"Kami sudah membuat langkah reforma yang harus dilakukan WHO (terkait perbaikan kinerja), namun mereka menolak untuk bertindak," ujar Trump sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 30 Mei 2020.
Pemutusan hubungan tersebut menjadi langkah baru dari Trump usai menarik donasinya dari WHO. Pertengahan April lalu, Trump menahan donasi ke WHO, yang besarnya US$ 400 juta, karena kecewa dengan kinerja organisasi tersebut. Trump berjanji akan mengembalikannya apabila WHO mau berbenah.
Dalam perhelatan World Health Assembly, yang digelar pertengahan Mei, Trump sempat mengingatkan WHO soal masalah donasi tersebut. Namun, saat itu, WHO tidak menggubrisnya karena Cina berkomitmen untuk menutup lubang yang ditinggalkan Amerika. Tidak main-main, Cina menjanjikan donasi sebesar US$ 2 miliar untuk dua tahun ke depan atau setara dengan total anggaran WHO di tahun 2019.
Di acara yang sama, Trump juga memberikan WHO sebuah draft reforma yang diharapkan bisa dilakukan dalam 30 hari. WHO menolaknya karena merasa reforma kinerja WHO baru bisa dilakukan setelah pandemi virus Corona (COVID-19) benar-benar terkendali. Hal itulah yang sekarang membuat Trump memutuskan untuk menghentikan keanggotaan Amerika di WHO.
"Karena mereka gagal memenuhi permintaan kami soal reforma kerja, maka kami memutus hubungan kerja sama dengan WHO. Anggaran donasi ke WHO, selanjutnya, akan dialihkan ke negara-negara yang sistem kesehatannya membutuhkan bantuan," ujar Trump menegaskan.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui bagaimana mekanisme pemutusan hubungan antara anggota dan WHO. Selain itu, WHO juga belum memberikan tanggapan terhadap keputusan Trump. Walau begitu, beberapa waktu lalu, WHO membantah tuduhan Trump bahwa WHO terlalu dekat dengan Cina.
Sementara itu, Direktur Eksekutif dari Physicians for Human Rights, Donna McKay, menganggap Trump telah bertindak gegabah dengan keluar dari WHO.
"WHO adalah wadah untuk berbagai negara bekerjasama menangani masalah kesehatan. Keluar dari WHO di saat pandemi menyerang akan menyakiti tidak hanya Amerika, tetapi juga warga di seluruh dunia," ujar McKay.
ISTMAN MP | REUTERS
Catatan redaksi: Judul artikel ini diperbaiki untuk menghindari makna yang ambigu dari judul sebelumnya.