TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa menuntut pembunuhan tingkat tiga terhadap polisi rasis berkulit putih yang menganiaya pria berkulit hitam George Flyod, 46 tahun secara sadis di pinggir jalan dengan ancaman hukuma lebih dari 12 tahun penjara.
Polisi rasis bernama Derek Chauvin menekan lututnya ke leher Flyod yang tertidur di pinggir jalan dengan kedua tangannya diborgol selama sekitar 8 menit dan 46 detik. Flyod dilaporkan tidak bersenjata saat ditangkap.
Dalam rekaman video pemantau menunjukkan Chauvin tidak memperdulikan permohonan Flyod yang berujar: Tolong, saya tidak dapat bernapas.
Kondisi sekarat dia dibawa ke rumah sakit dan akhirnya Flyod tewas di rumah sakit setempat.
"Kami memiliki bukti, kami memiliki video kamera warga, mengerikan, ngeri, kita semua melihat hal mengerikan berulang kali, kami memiliki kamera yang dikenakan di tubuh petugas, kami memiliki pernyataan dari beberapa saksi," kata Mike Freeman, jaksa kota Hennepin di Minneapolis dalam pernyataan persnya sebagaimana dilaporkan Reuters dan Aljazeera, Sabtu, 30 Mei 2020.
Jaksa mengeluarkan tuntutan terhadap polisi itu setelah unjuk rasa besar-besaran di hari ketiga yang diwarnai dengan pembakaran kantor polisi di Minneapolis.
Wali kota Minneapolis Jacob Frey memberlakukan jam malam untuk menghentikan tindakan kekerasan dipicu unjuk rasa atas kematian Flyod selama tiga hari.
Unjuk rasa yang dimulai kemarin jam 8 malam akan berakhir pada Sabtu ini jam 6 pagi.
Pemerintah kota juga melarang orang berjalan di jalan-jalan kota atau berkumpul di area publik.
Polisi rasis Chauvin dan tiga rekan kerjanya yang bertugas bersamanya saat itu dipecat pada Selasa lalu dari Kepolisian Minneapolis. Tiga polisi rekan kerjanya itu diketahui bernama Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng.
Laporan resmi jaksa menjelaskan, George Flyod, warga Houston yang bekerja sebagai penjaga keamanan di kelab malam ditangkap atas tuduhan menggunakan uang palsu membeli rokok di satu toko pada Senin malam lalu.
Seorang karyawan toko menelepon polisi dan memberikan ciri-ciri tersangka yang disebut juga kemungkinan sedang mabuk.