Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Kecelakaan Pakistan International Airlines Terjawab

Petugas membersihkan puing pesawat yang jatuh di pemukiman warga dekat bandara di Karachi, Pakistan, 22 Mei 2020. Pesawat milik Pakistan International Airlines (PIA) yang mengangkut lebih dari 100 penumpang dan kru di dalamnya itu jatuh di sebuah perumahan di kawasan padat penduduk. REUTERS/Akhtar Soomro
Petugas membersihkan puing pesawat yang jatuh di pemukiman warga dekat bandara di Karachi, Pakistan, 22 Mei 2020. Pesawat milik Pakistan International Airlines (PIA) yang mengangkut lebih dari 100 penumpang dan kru di dalamnya itu jatuh di sebuah perumahan di kawasan padat penduduk. REUTERS/Akhtar Soomro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Penerbangan Sipil Pakistan, Ghulam Sarwar Khan, pada Kamis, 28 Mei 2020, menjelaskan ke publik dugaan penyebab kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines PK8303. Kecelakaan yang terjadi pada Jumat pekan lalu itu di Karachi, Pakistan, disebabkan pilot tak bisa membuka landing gear sehingga roda pesawat tidak keluar saat pilot melakukan pendaratan pertama.

Walhasil, pesawat menghantam landasan sampai tiga kali dan menewaskan 97 orang dalam burung besi tersebut.

Tim pencari fakta menemukan rekaman suara dalam ruangan kokpit diantara pecahan pesawat Pakistan International Airlines dan berhasil memperbaiki rekaman suara tersebut. Rekaman data penerbangan juga sudah ditemukan.

Petugas membersihkan puing pesawat yang jatuh di pemukiman warga dekat bandara di Karachi, Pakistan, 22 Mei 2020. REUTERS/Akhtar Soomro

Khan menjelaskan mesin pesawat PK8303 itu menghantam landasan tiga kali dalam upaya melakukan pendaratan pertama. Dalam musibah tersebut, hanya dua orang di pesawat yang selamat.

“Pilot tidak pernah memberitahu kalau landing gear tidak bisa terbuka. Mesin pesawat sampai tiga kali menghantam tanah. Semua bukti ada di landasan. Pilot bisa dikatakan mengemudikan pesawat tidak berada di ketinggian yang tepat,” kata Khan, seperti dikutip dari reuters.com.

Dalam rekaman suara terdengar Menara Kendali memberitahu pilot bahwa dia tidak pada ketinggian yang diperlukan dan pilot diminta menurunkan ketinggian. Saat itu, pilot hanya menjawab dia akan mengusahakannya (permintaan Menara Kendali).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data percakapan yang diunggah ke situs liveatc.net memperlihatkan pilot mengatakan kepada petugas di Menara Kendali bahwa dia menguasai pesawat dengan baik (ketinggian sudah pas) saat hendak melakukan pendaratan. Pernyataan ini membuat banyak ahli agak kebingungan.  

Tak lama setelah percakapan itu, mesin pesawat tergores karena menghantam landasan dalam upaya pendaratan pertama yang akhirnya dibatalkan. Pilot melaporkan masalah yang dihadapinya dalam menjaga ketinggian dan mengatakan dua mesin pesawat sudah rusak (tak berfungsi).

Tim penyidik diharapkan bisa mengevaluasi penyebab dua mesin pesawat tersebut mati yang mungkin disebabkan hantaman dengan landasan setelah upaya pendaratan yang lebih curam dan cepat dari kondisi normal. Bagian bawah mesin pesawat berisi komponen penting diantaranya aksesoris gearbox dan pompa hidrolik.

 “Semua masalah itu bisa terjadi pada sebuah mesin ketika Anda menghantamkannya ke landasan,” kata seorang sumber yang faham rancangan mesin pesawat.

Mesin pesawat Pakistan International Airlines PK8303 dibuat oleh CFM International, yakni sebuah perusahaan gabungan Prancis – Amerika Serikat yang dimiliki oleh Safran and General Electric. Sejumlah ahli keamanan transportasi mengatakan masih terlalu dini menyimpulkan penyebab kecelakaan dan menekankan kebanyakan kecelakaan dampak dari banyak faktor.    

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pengamat Nilai Insentif Motor Listrik Justru Mendorong Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas

40 menit lalu

Deretan motor listrik Selis di PEVS 2023. (Tempo/Erwan Hartawan)
Pengamat Nilai Insentif Motor Listrik Justru Mendorong Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas

Pengamat berharap distribusi sepeda motor listrik, tidak dilakukan di perkotaan yang sudah padat dan macet.


Buka Pintu Pesawat saat Masih di Udara, Pria Korsel: Saya Merasa Tidak Nyaman

18 jam lalu

Kondisi pesawat Airbus A321 Asiana Airlines, setelah seorang penumpang membuka pintu dalam penerbangan sesaat sebelum pesawat mendarat di bandara di Daegu, Korea Selatan 26 Mei 2023. Yonhap via REUTERS
Buka Pintu Pesawat saat Masih di Udara, Pria Korsel: Saya Merasa Tidak Nyaman

Seorang penumpang pesawat Asiana Airlines mengaku membuka pintu pesawat beberapa menit sebelum mendarat di Daegu, Korea Selatan karena tidak nyaman


Carlos Sainz Kecelakaan di FP2 Formula 1 Monako, Bagaimana Kondisinya?

20 jam lalu

Carlos Sainz Jr. di F1 Monako 2023. (Foto: Scuderia Ferrari)
Carlos Sainz Kecelakaan di FP2 Formula 1 Monako, Bagaimana Kondisinya?

Carlos Sainz mengalami kecelakaan di sesi latihan bebas kedua (FP2) Grand Prix Formula 1 Monako pada Jumat, 26 Mei 2023.


Horor, Penumpang di Korsel Nekat Buka Pintu Pesawat Darurat di Udara

1 hari lalu

Kondisi pesawat Airbus A321 Asiana Airlines, setelah seorang penumpang membuka pintu dalam penerbangan sesaat sebelum pesawat mendarat di bandara di Daegu, Korea Selatan 26 Mei 2023. Yonhap via REUTERS
Horor, Penumpang di Korsel Nekat Buka Pintu Pesawat Darurat di Udara

Polisi Korea Selatan menahan seorang pria yang membuka pintu pesawat Asiana Airlines beberapa menit sebelum mendarat di kota Daegu.


Airbus Pamerkan Pesawat A220 Generasi Terbaru di Jakarta, Klaim Lebih Hemat Bahan Bakar

1 hari lalu

Pesawat A220 yang ikut serta dalam tur demonstrasi ini disewa oleh Airbus dari airBaltic, dan memiliki tata letak 148 kursi di kabin penumpang kelas tunggal. Kredit: Airbus
Airbus Pamerkan Pesawat A220 Generasi Terbaru di Jakarta, Klaim Lebih Hemat Bahan Bakar

Airbus memulai rangkaian pameran produk terbarunya, pesawat A220-300 di Jakarta.


Persiapan Kedatangan Pesawat Superjumbo Emirates, Bandara Ngurah Rai Lakukan FOD Cleaning

3 hari lalu

Sejumlah pesawat parkir di apron Bandara Ngurah Rai, Bali. Istimewa
Persiapan Kedatangan Pesawat Superjumbo Emirates, Bandara Ngurah Rai Lakukan FOD Cleaning

Pesawat superjumbo milik maskapai Emirates itu rencananya akan medarat di Bali ada awal Juni mendatang.


Hanggar G Beroperasi Juli 2023, Batam Aero Technic Bisa Perbaiki 23 Pesawat Sekaligus

3 hari lalu

Hanggar G  Batam Aero Technic (BAT) Lion Air Group di Kepulauan Riau yang akan dioperasikan Juli 2023. Foto istimewa
Hanggar G Beroperasi Juli 2023, Batam Aero Technic Bisa Perbaiki 23 Pesawat Sekaligus

Hanggar ke-6 atau Hanggar G Batam Aero Technic (BAT) akan dioperasikan Juli 2023.


Orang Indonesia Masih Gemar Wisata ke Luar Negeri, Ternyata Bukan Hanya karena TIket Pesawat Domestik Mahal

4 hari lalu

Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B Sukamdani usai konferensi pers di Kantor APINDO, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari
Orang Indonesia Masih Gemar Wisata ke Luar Negeri, Ternyata Bukan Hanya karena TIket Pesawat Domestik Mahal

Orang Indonesia yang gemar wisata ke luar negeri dinilai bukan semata-mata karena harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik yang terbilang mahal.


Keluarga Korban Tabrak Lari Anggota TNI di Bekasi Tuding Pelaku Berbohong

4 hari lalu

Dari kiri Kapendam Jaya, Letnan Kolonel Dwi Indra Wirawan, anak sulung korban penabrakan TNI di Bekasi, Rendra Falentino, kuasa hukum korban, Hazirun Tumanggor, Danpomdam Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar dan  Dandenpom Jaya Letkol Cpm Pandi Rahana Simbolon di Denpom Jaya 2, Cijantung, Jakarta Timur. Desty Luthfiani/TEMPO.
Keluarga Korban Tabrak Lari Anggota TNI di Bekasi Tuding Pelaku Berbohong

Keluarga korban mengaku mendapat informasi jika pelaku mengaku habis menabrak angkot bukan tabrak lari


Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

4 hari lalu

Bendera Pakistan. REUTERS/Faisal Mahmood
Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

Tidak ada pegawai MOL saat serangan berlangsung, tetapi enam anggota pasukan, termasuk tentara Pakistan dan kontraktor keamanan, tewas.