TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mulai meluncurkan sistem pelacakan Covid-19 yang disebut NHS Test and Trace pada Kamis sebagai strategi pelonggaran lockdown virus corona.
Boris Johnson mengatakan sistem ini akan memungkinkan secara bertahap mengeluarkan 66 juta orang dari lockdown, sementara Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara menjalankan sistem pelacakan versi mereka sendiri.
Bagaimana proses pelacakan Covid-19 Inggris?
Jika ada individu yang menduga terinfeksi virus, terduga dapat memesan tes dengan menekan 119 atau mengunjungi NHS.uk/coronavirus, seperti dikutip dari Sky News, 28 Mei 2020.
Jika tes individu kembali positif, maka terduga akan diminta untuk memberikan perincian tentang orang-orang yang pernah berkontak fisik.
Itu berarti didefinisikan sebagai orang yang berada dalam jarak dua meter selama lebih dari 15 menit tanpa peralatan pelindung.
Baca Juga:
Orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan individu akan dihubungi oleh NHS Test and Trace dan disuruh mengisolasi diri selama 14 hari, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.
Skema ini berbeda dari aplikasi pelacakan kontak yang saat ini sedang diuji di Isle of Wight, yang juga mengidentifikasi orang yang tidak dikenal oleh seseorang yang dites positif.
Sementara orang tanpa gejala akan disuruh mengisolasi diri, aturan yang ada akan tetap berlaku, artinya siapa pun yang mengalami gejala harus mengisolasi diri selama tujuh hari bersama anggota rumah tangga mereka selama 14 hari.
Berapa banyak orang yang terlibat dalam menjalankan sistem?
Sekitar 50.000 personel terdiri dari gabungan staf penguji dan pelacak kontak, termasuk sekitar 7.000 dokter. Mereka akan mulai menghubungi orang-orang dari jam 9 pagi pada hari Kamis, dimulai dengan orang-orang yang menerima tes positif sehari sebelumnya.
Berapa lama orang perlu menunggu hasil tes?
Pemerintah belum memberikan perincian tentang ini, tetapi tidak mengharapkan semua hasil akan dikonfirmasi dalam waktu 24 jam.
Para ahli telah menyuarakan keprihatinan tentang hal ini, mengatakan orang yang secara tidak sadar memiliki virus corona dapat terus menginfeksi orang lain sebelum menerima hasil mereka.
Para pejabat mengatakan mereka malah fokus pada proses dari awal hingga selesai, dari tes yang diperintahkan hingga kontak yang dilacak.
Jika individu dihubungi oleh NHS, apakah seluruh anggota rumah tangga perlu mengisolasi diri?
Tidak. Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan pada hari Rabu bahwa "jika Anda telah dihubungi oleh NHS dan Anda diperintahkan untuk mengisolasi diri, anggota rumah tangga Anda tidak perlu mengisolasi diri, mereka dapat melanjutkan kehidupan normal mereka".
Ini berbeda dari pedoman pemerintah yang menyatakan bahwa jika individu tinggal dengan seseorang yang menunjukkan gejala coronavirus, individu itu dan semua orang di rumah perlu mengisolasi selama 14 hari.
Bagaimana sistem akan ditegakkan?
Awalnya sistem akan bergantung pada orang yang memilih untuk mengikuti panduan jika mereka diminta untuk mengisolasi diri mereka sendiri.
Tetapi Hancock mengatakan bahwa jika sistem kepatuhan sukarela gagal, pemerintah dapat mengamanatkannya dengan menerapkan sanksi. Langkah-langkah yang lebih keras ini dapat menghasilkan pemeriksaan dan denda di tempa- meskipun tingkat seberapa jauh wewenang polisi belum jelas.
Hancock mengatakan itu adalah tugas sipil setiap orang untuk mengisolasi diri jika mereka diminta.
Inggris, yang memiliki angka kematian tertinggi kedua virus corona di dunia, meninggalkan strategi tes massal dan pelacakan pada Maret ketika virus mulai menyebar secara masif dan tidak mampu menguji warga secara massal.
Inggris siap untuk membuka kembali toko-toko dan sekolah-sekolah ritel yang non esensial dan pelacakan kontak Covid-19 akan diterapkan kepada jutaan warga.
Tetapi perselisihan mengenai Dominic Cummings telah membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap strategi pemerintah, dengan banyak orang yang kecewa karena seorang pejabat senior melanggar lockdown ketika pemerintah berulang kali mengatakan warga untuk tinggal di rumah.
Dikutip dari Reuters, penasihat khusus perdana menteri Boris Johsnson, Dominic Cummings, kepergok telah melakukan perjalanan liburan 400 km pada bulan Maret dengan putranya yang berusia empat tahun dan istrinya.
Cummings mengatakan dia telah bertindak wajar dan tidak melanggar aturan lockdown. Tetapi YouGov menemukan 71% orang Inggris percaya Dominic Cummings telah melanggar aturan lockdown virus corona dan 59% berpikir dia harus mengundurkan diri.