Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Bikin Yayasan untuk Perangi Virus Corona

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS
Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Rabu, 27 Mei 2020, mengumumkan pembentukan sebuah yayasan yang akan menjadi sumber pendanaan baru, di mana uang yang terkumpul di yayasan tersebut nantinya digunakan untuk mengatasi kesulitan keuangan saat WHO memerangi pandemik virus corona.

Pembentukan yayasan WHO Foundation itu disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, secara virtual. Dalam keterangannya Ghebreyesus menolak kalau penbentukan yayasan itu terkait masalah pendanaan yang baru-baru ini terjadi. Ghebreyesus meyakinkan rencana ini sudah disusun dalam beberapa tahun terakhir.

Patrick Collins, seorang pendeta di First Congregational Church of Greenwich, menanam bendera putih kecil untuk menandai setiap kematian virus Corona di Connecticut, Amerika Serikat.[Patrick Collins/First Congregational Church of Greenwich/Gwinnet Daily Post]

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya telah mengancam akan menghentikan sementara pendanaan dari Amerika Serikat ke WHO karena kecewa dengan cara WHO menangani pandemik virus corona dan menuding WHO terlalu Cina-sentris. Selama ini negara Abang Sam itu adalah negara pendonor WHO terbesar.

Dalam sepucuk surat yang dilayangkan kepada Ghebreyesus akhir pekan lalu, Trump menyerukan agar WHO melakukan reformasi dalam tempo 30 hari ke depan.

Dalam sebuah acara jumpa pers, Ghebreyesus mengatakan lembaga yang dipimpinnya sudah memperingatkan berulang kali dalam beberapa tahun terakhir soal sebuah pandemik. Banyak negara telah mengidentifikasi kesenjangan dalam hal persiapan dalam memerangi virus corona, namun pendanaan memang belum terwujud.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mendanai rencana-rencana ini dan memastikan negara-negara siap memerangi virus corona yang ada saat ini. Akan tetapi, bagaimana mendanai epidemik berikutnya yang mungkin terjadi karena kita masih rentan,” kata Ghebreyesus.    

Ghebreyesus mengingatkan anggaran tahunan pengeluaran WHO sekitar US$ 2,3 miliar, di mana jumlah tersebut sangat kecil untuk sebuah lembaga dunia. Dia pun menyoroti sejumlah sumber pendanaan masih saat tidak jelas.

Yayasan atau WHO Foundation dibentuk sebagai sebuah lembaga independen yang memberikan dukungan penuh kepada WHO dalam upaya menyasar tantangan-tantangan kesehatan global dengan menggalang dana dari sumber-sumber non-tradisional.

WHO Foundation didirikan oleh Thomas Zeltner, mantan Menteri Kesehatan Swiss. Dia berharap bisa mendapatkan uang sumbangan dari kalangan borjuis serta perusahaan-perusahaan dan masyarakat umum.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

2 hari lalu

Ilustrasi bersepeda. AP/Darko Vojinovic
Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

Munculnya Hari Sepeda Sedunia bagian dari upaya untuk mengajak bersepeda sebagai alternatif transportasi yang sehat, hijau, dan ekonomis


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

5 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

7 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

8 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

14 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

Taiwan batal menghadiri pertemuan tahunan WHO karena badan tersebut memutuskan untuk tidak mengundangnya atas desakan Cina.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

15 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

20 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

Negara anggota WHO di Eropa telah mempertimbangkan pemindahan Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Eropa dari Rusia


Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

20 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

Alasan utamanya adalah nyamuk merupakan vektor dari banyak penyakit zoonosis, terutama malaria. Simak selengkapnya di sini:


Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

24 hari lalu

Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 17 Juli 2022. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

Kemenkes meminta jemaah haji menerapkan prokes ketat untuk mewaspadai penularan MERS-CoV.