TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus Corona (COVID-19) mendorong Pemerintah Amerika untuk menarik pasukannya dari Afghanistan lebih cepat. Dikutip dari kantor berita Reuters, jumlah personil Militer Amerika yang tersisa di Afghanistan sekarang nyaris mendekati angka 8,600 dari total angka sebelumnya, 13.000 personil.
"Akibat pandemi virus Corona, kami memajukan jadwal penarikan pasukan," ujar salah satu pejabat Militer Amerika, yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 27 Mei 2020.
Diberitakan sebelumnya, Amerika dan Taliban sepakat untuk mengakhiri perang keduanya yang telah berlangsung selama 18 taun. Kesepakatan itu diteken di Afghanistan pada Februari lalu dan ditandai dengan perjanjian kedua pihak untuk mengurangi aktvitas militer serta menarik pasukan dari Afghanistan.
Secara bertahap, Amerika sydag mulai menarik pasukannya dari Afghanistan sejak akhir Februari lalu. Apabila mengacu ke jadwal yang sudah disusun, Amerika menargetkan ada 8600 personil Militer Amerika yang tersisa di Afghanistan per bulan Juli.
Menurut pejabat Militer Amerika lainnya, yang juga beroperasi di Afghanistan, jumlah personil yang tersisa sekarang sudah sangat dekat dengan angka 8600. Ia mengaku tidak kaget jika angka tersebut berhasil dicapai sebelum tanggal 1 Juni 2020.
Percepatan penarikan tersebut menaruh NATO di posisi dilematis. Salah seoarang pejabat NATO, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa aksi Amerika membuat pihaknya harus ikut menimbang percepatan penarikan juga. Padahal, di satu sisi, operasi militer masih berjalan.
"Penarikan pasukan Amerika, awalnya, diprediksi berjalan dalam 135 hari. Melihat perkembangan terbaru, sepertinya mereka hanya akan butuh 90 hari," ujar pejabat NATO tersebut.
Taliban, hingga berita ini ditulis, belum memberikan respon. Di satu sisi, mereka sendiri juga belum menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi aktivitas militernya. Malah, beberapa pekan terakhir, Taliban terlibat aksi teror yang mendorong Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, untuk menempatkan pasukannya dalam status siap menyerang Taliban.
ISTMAN MP | REUTERS