Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oktober, Thailand - Cina Teken Kontrak Bangun Kereta Api Cepat

image-gnews
Ilustrasi kereta api cepat Malaysia. globalconstructionreview.com
Ilustrasi kereta api cepat Malaysia. globalconstructionreview.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand dan Cina akan menandatangani kontrak pembangunan rel kereta api cepat yang menghubungkan kedua negara pada Oktober ini.

Kontrak yang dinamai Contract 2.3 dalam tahap pertama akan menghubungkan Bangkok, ibukota Thailand dengan provinsi Nakhon Ratchasima ke provinsi Nong Khai yang berbatasan dengan Laos sejauh 252 kilometer akan rampung 2023. Tahap kedua dari perbatasan Laos menuju Cina.

Menteri Transportasi Thailand, Saksayam Chidchob menjelaskan rencana penandatanganan kontrak itu dalam rapat virtual Komite Bersama Thai-China bersama Ning Jizhe, Kepala Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China, sebagaimana dilaporkan The Star, 26 Mei 2020.

Menurut Saksayam, tim Thailand dan Cina telah menyepakati kontrak dengan perkiraan biaya mencapai US$ 1,58 miliar termasuk biaya pembelian rel kereta, sistem pelistrikan, mesin, serta termasuk pengadaan kereta dan pelatihan kereta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kontrak disebutkan pembayaran sebanyak 80 persen menggunakan mata uang dollar AS dan 20 persen mata uang Thailand, baht.

Sehubungan wabah corona, menurut Saksayam, penandatanganan kontrak pembangunan kereta api cepat kemungkinan dipercepat jadi awal Oktober ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Disebut AS Ancaman Terbesar, Cina Minta Tak Dianggap Musuh

17 menit lalu

Disebut AS Ancaman Terbesar, Cina Minta Tak Dianggap Musuh

Cina bereaksi keras terhadap pernyataan Menteri Perdagangan AS yang menyebut negara ini sebagai ancaman terbesar.


Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

7 jam lalu

Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru
Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

Masa uji coba bebas visa Cina untuk enam negara ini berlaku mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024.


Bus Tingkat Menabrak Pohon di Thailand, Menewaskan 14 Orang

10 jam lalu

Ilustrasi kecelakaan di jurang. Shutterstock
Bus Tingkat Menabrak Pohon di Thailand, Menewaskan 14 Orang

Bus tingkat jarak jauh itu melakukan perjalanan dari Bangkok ke wilayah paling selatan ketika keluar dari jalan raya sekitar pukul 01.00 dini hari.


Charles Leclerc Segera Perpanjang Kontrak di Ferrari, Digaji Rp 839 M

14 jam lalu

Pembalap F1 dari tim Ferrari, Charles Leclerc berhasil keluar sebagai juara kedua dalam Grand Prix Formula 1 Las Vegas di Las Vegas Strip Circuit, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 18 November 2023. REUTERS/Mike Blake
Charles Leclerc Segera Perpanjang Kontrak di Ferrari, Digaji Rp 839 M

Charles Leclerc dikabarkan hampir menyepakati perpanjangan kontrak dengan tim pabrikan Ferrari setelah Formula 1 2023 berakhir.


Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

15 jam lalu

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya


Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

17 jam lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

Profil dan perjuangan Etnis Rohingya dan Uighur yang tersia-sia di tanah airnya. Mengapa mereka dipinggirkan?


6 Orang Lagi Warga Thailand Dibebaskan Hamas

17 jam lalu

Warga negara Thailand yang dibebaskan dari Jalur Gaza setelah disandera oleh orang-orang bersenjata dari kelompok militan Islam Palestina Hamas selama serangan mematikan 7 Oktober di Israel, berdiri bersama selama kunjungan Duta Besar Thailand di Israel Pannabha Chandraramya ke Pusat Medis Shamir (Assaf Harofeh  ), tempat mereka dirawat, di Be'er Ya'akov, Israel 26 November 2023. Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout via REUTERS
6 Orang Lagi Warga Thailand Dibebaskan Hamas

Warga Thailand yang menjadi sandera Hamas kembali dibebaskan, kali ini dalam kelompok kedua yang terdiri dari enam orang.


BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

1 hari lalu

Gerrit Augustinus Siwabessy. Korps Cacad Veteran Republik Indonesia/Wikipedia
BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

BRIN akan menyelenggarakan Gerrit Augustinus Siwabessy Memorial Lecture Tahun 2023 bentuk apresiasi atas jasa-jasa Gerrit Augustinus Siwabessy terhadap perkembangan kenukliran.


Veda Ega Pratama dan Andi Gilang Juara di Race 1 ARRC Thailand 2023

3 hari lalu

Andi Gilang di ARRC ASB1000 Thailand 2023. (Foto: Instagram/@27_andigilang)
Veda Ega Pratama dan Andi Gilang Juara di Race 1 ARRC Thailand 2023

Veda Ega Pratama dan Andi Gilang berhasil keluar sebagai juara di balapan pertama Asia Road Racing Championship (ARRC) Thailand 2023.


Anggota Senat Minta Amerika Serikat Terbitkan Larangan Melancong ke Cina

3 hari lalu

Senator AS Marco Rubio mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat. REUTERS/Joe Skipper
Anggota Senat Minta Amerika Serikat Terbitkan Larangan Melancong ke Cina

Waswas dengan dugaan wabah penyakit pernafasan di Cina, lima anggota Senat meminta Washington menerbitkan larangan melancong Cina.