TEMPO.CO, Jakarta - Tunisia akan membuka kembali masjid-masjid, restoran dan café-café di negara itu pada 4 Juni 2020. Putusan itu diambil otoritas berwenang pada Kamis, 21 Mei 2020, setelah wabah virus corona melambat.
Akan tetapi, otoritas masih membekukan sementara kegiatan belajar-mengajar di universitas sampai 8 Juni untuk menghindari risiko yang ditimbulkan dari perjalanan jarak jauh.
Abdelhak Etlili mengeluarkan kartu biru kepada warga yang melanggar aturan untuk menjaga jarak atau social distancing di tengah wabah virus Corona, di Nabeul, Tunisia, 23 April 2020. REUTERS
Menteri Dalam Negeri Tunisia, Hisham El-Mechishi, menekankan mereka akan memperketat beberapa aturan pada beberapa pekan ke depan, contohnya perjalanan luar kota masih belum diperbolehkan sampai pandemik virus corona benar-benar bisa dikendalikan.
Sebelumnya pada 13 Maret 2020, Perdana Menteri Tunisia, Elyes Fakhfakh, mengumumkan salat jamaah di masjid dihentikan sementara. Café-café harus tutup pukul 4 sore setiap hari dan pelarangan acara-acara budaya, olahraga dan aktivitas perekonomian demi menghentikan penyebaran virus corona.
Situs middleeastmonitor.com mewartakan angka kematian akibat virus corona di Tunisia sebanyak 46 pasien. Dari total 1.043 kasus virus corona, sebanyak 816 pasien sudah pulih.
Pandemik virus cororona diklaim sudah menewaskan total 329.100 orang dari seluruh dunia. Virus mematikan yang menyebar pertama kali di Cina saat ini sudah menyebar di 188 negara dan kawasan. Amerika Serikat dan Eropa sekarang ini menjadi wilayah yang paling terpukul dengan virus corona.