TEMPO.CO, Jakarta - Jyoti Kumari, 15 tahun, mengayuh sepeda hingga 1.200 kilometer sambil membonceng ayahnya pulang ke rumah setelah India memberlakukan lockdown nasional. Jyoti bersepeda dari Gurgaon sebuah wilayah dekat Delhi menuju Bihar, India.
Situs ndtv.com mewartakan Jyoti menghabiskan waktu tujuh hari untuk sampai ke rumah dengan mengayuh sepeda. Dia dan ayahnya hampir kelaparan di tengah upaya untuk pulang kampung itu.
Kekuatan dan keberanian Jyoti mengayuh sepeda hingga 1.200 kilometer menuai pujian dari Federasi Sepeda India yang mengundangnya mengikuti pelatihan di sana pada bulan depan. Pelatihan yang ditawarkan Federasi Sepeda India tersebut bisa mengubah kehidupannya.
Jyoti terjebak di tengah lockdown ketika pada Maret 2020 remaja itu berangkat dari Bihar ke Gurgaon untuk mengunjungi ayahnya Mohan Paswan. Sebuah insiden telah membuat ayah Jyoti terluka dan tidak bisa melanjutkan pekerjaan sebagai tukang becak.
Saat India tiba-tiba memberlakukan lockdown, Jyoti terpaksa tinggal bersama ayahnya. Tanpa uang dan pekerjaan, pemilik kontrakan lalu mengancam akan mengusir Jyoti dan ayahnya. Tuntutan uang kontrakan itu sangat berat mengingat bapak – anak itu bahkan mulai kelaparan.
“Kadang-kadang saya bisa membeli sesuatu (makanan). Saya menjanjikan kepada pemilik kontrakan saya akan melakukan pekerjaan apapun segera setelah lockdown dicabut, mencari uang dan membayar utang uang kontrakan. Saya menghentikan pengobatan saya sehingga kami bisa membeli makan sekali sehari,” kata Paswan.
Ibu Jyoti tinggal di sebuah desa di Bihar bersama empat anaknya yang lain. Ibu Jyoti sehari-hari bekerja mengasuh anak tetangga. Dia menggadaikan perhiasan agar bisa membantu suaminya di tengah lockdown.
Kisah Jyoti mengayuh sepeda untuk bisa pulang kampung terjadi Ketika Jyoti memutuskan meminjam uang untuk membeli sebuah sepeda. Di tengah lockdown begini, Jyoti tak punya banyak pilihan karena tidak ada kereta dan bus yang beroperasi. Kondisi diperparah dengan keadaan ayahnya yang tak bisa berjalan.
Paswan sudah membujuk putrinya agar mengurungkan niatnya karena naik sepeda sambil memboncengnya akan membuat beban sepeda berat dan mengayuhnya tidak mudah. Namun Jyoti berkeras.
Dalam tujuh hari perjalanan pulang dengan sepeda, Jyoti bisa mengayuh sepeda 30 km – 40 km per hari sambil membonceng ayahnya yang tak bisa jalan. Kadang ada truk tua yang memberikan mereka tumpangan.
Jyoti mengakui mengayuh sepeda sejauh 1.200 km sambil membonceng ayahnya sungguh melelahkan. Mereka biasanya berhenti di tempat yang membagikan makanan gratis untuk warga yang terkatung – katung sepertinya.