TEMPO.CO, Moskow – Sebuah pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat mengantar paket pertama bantuan medis penanganan virus Corona termasuk 50 ventilator untuk Rusia pada Kamis, 21 Mei 2020.
Bantuan ini untuk meringankan beban fasilitas medis di Rusia, yang menangani lonjakan jumlah pasien terinfeksi virus Corona.
Rusia saat ini menempati urutan kedua global dengan 318 ribu kasus. AS menempati urutan pertama dengan 1.57 juta kasus. Dan Brasil menempati urutan ketiga dengan 310 ribu kasus.
“Rusia melaporkan kasus baru infeksi virus Corona sebanyak 8.849 kasus pada Rabu,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 21 Mei 2020.
Jumlah korban meninggal di Rusia mencapai sekitar 3 ribu orang setelah 127 orang meninggal pada Kamis kemarin.
Jumlah korban meninggal di Rusia relatif lebih rendah daripada sejumlah negara Eropa.
Namun, ini justru memicu debat soal metode yang digunakan untuk menghitung jumlah korban sebenarnya.
Pemerintah Rusia melaporkan telah melakukan program tes besar-besaran 7.8 juta warga terkait infeksi virus Corona.
Pejabat Rusia mengatakan wabah ini mulai menunjukkan stabilitas. Jumlah kasus baru ini juga semakin menurun belakangan ini.
Duta Besar AS untuk Rusia, John Sullivan, mengatakan 50 ventilator buatan AS ini bagian pertama dari US$5.6 juta atau sekitar Rp83 miliar bantuan kemanusiaan untuk Rusia.
Ada 150 ventilator lainnya yang akan dikirimp pada pekan depan.
Pada April 2020, Rusia telah mengirim bantuan kemanusiaan untuk penanganan wabah virus Corona ke Amerika Serikat.
Hubungan Washington dan Moskow relatif rendah seperti pada pasca Perang Dingin.
Namun, Presiden kedua negara telah saling menelepon dalam beberapa bulan untuk mendiskusikan sejumlah hal seperti pandemi Corona, minyak dan kontrol senjata.