TEMPO.CO, Jakarta - Angin Topan Amphan yang menyapu wilayah timur India dan Bangladesh pada Kamis kemarin telah menewaskan setidaknya 88 orang. Tim penyelamat menyusuri desa-desa pesisir yang hancur, yang terputus dari arus listrik dan banjir bandang.
Kepala Menteri Negara Bagian West Bengal, India, Mamata Banerjee pada Kamis, 21 Mei 2020, mengatakan setidaknya 72 orang di wilayahnya meninggal akibat musibah ini. Sebagian besar mereka yang meninggal karena kesetrum atau tertimpa pohon yang tertiup angin kencang yang berkekuatan 185 km per jam.
Seorang lelaki memotong dahan-dahan pohon yang tumbang setelah Topan Amphan menghantam Kolkata, India, 21 Mei 2020. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri TPX IMAGES OF THE DAY]
Di wilayah tetangga India, Bangladesh, korban meninggal karena musibah ini sebanyak 16 orang. Evakuasi besar-besaran dilakukan otoritas sebelum Topan Amphan menyebabkan tanah longsor. Upaya penyelamatan ini sangat membantu menyelamatkan nyawa manusia. Akan tetapi, total kerusakan pada bangunan dan korban jiwa baru akan benar-benar diketahui setelah komunikasi yang terganggu akibat badai, dipulihkan.
Situs aljazeera.com mewartakan jutaan masyarakat di timur India dan Bangladesh saat ini terputus dari arus listrik.
Masyarakat di Ibu Kota Kolkata, negara bagian West Bengal, India, menghadapi banjir yang memenuhi jalan-jalan kota itu. Beberapa mobil bahkan terendam banjir. Tayangan televisi memperlihatkan bandara di Kolkota tergenang.
“Dampak dari Topan Amphan sangat buruk dibanding virus corona,” kata Banerjee.
Sedangkan di Bangladesh, otoritas di negara itu menyebut dari 16 orang yang meninggal karena Topan Amphan, terdapat balita laki-laki usia 5 tahun dan lansia laki-laki, 75 tahun. Keduanya meninggal karena tertimpa pohon jatuh. Dalam daftar korban tewas, terdapat pula seorang relawan yang meninggal karena tenggelam.
PBB di Bangladesh memperkirakan ada 10 juta orang terdampak oleh musibah ini. Sekitar 500 ribu orang kemungkinan kehilangan tempat tinggal. Azgar Ali, 49 tahun, penduduk distrik Satkhira, Bangladesh, mengatakan amukan Topan Amphan sangat mengerikan hingga dia mengira itu adalah hari kiamat.