TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Cina mengatakan Gedhun Choekyi Nyima, yang diyakini sebagai reinkarnasi Panchen Lama bagi warga Budha Tibet, telah bekerja setelah lulus kuliah.
Panchen lama adalah posisi kedua tertinggi bagi warga Budha Tibet.
Nyima, yang dianggap sebagai reinkarnasi Panchen Lama sebelumnya, menghilang pada saat berusia enam tahun.
“Pemerintah Cina mengatakan Nyima dan keluarganya tidak ingin kehidupan normalnya terganggu,” begitu dilansir CNN pada Rabu, 20 Mei 2020.
Keberadaan Nyima menjadi misteri selama 25 tahun terakhir.
Namun, ini mulai terkuak setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengungkap sedikit mengenai keberadaan Nyima.
Hilangnya Nyima menjadi skandal 25 tahun. Ada dugaan, Nyima diculik oleh petugas dari Cina agar tidak menjadi Panchen Lama.
Ini karena pemerintah Cina memiliki kandidat untuk posisi strategis itu.
Nyima diidentifikasi sebagai reinkarnasi Panchen Lama ke – 11 pada 1995 oleh Dalai Lama sendiri, yang menjadi pemimpin spiritual Tibet dalam pengasingan saat ini.
Ini terjadi enam tahun setelah Panchen Lama sebelumnya meninggal.
Namun, Beijing menolak pemilihan ini dan mengajukan kandidatnya sendiri yaitu Gyancain Norbu.
Norbu menempati posisi strategis ini dan menjalankan peran sebagai Panchen Lama.
Dia kerap terlihat bersama pejabat tinggi Cina dan menghadiri acara penting di Beijing.
Pemerintahan Tibe di pengasingan mengatakan,”Penculikan Panchen Lama dan penolakan status religiusnya serta haknya beribadah di kuil tidak hanya pelanggaran kebebasan beragama tapi juga pelanggaran buruk Hak Asasi Manusia.”
Soal ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengecam persekusi oleh Cina terhadap Nyima.
“Pompeo meminta Beijing mengumumkan di mana keberadaan Panchen Lama ini dan menghormati kebebasan beragama di Tibet,” begitu dilansir CNN.