TEMPO.CO, Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan sekitar 36 juta orang kehilangan pekerjaan di negaranya akibat wabah virus Corona atau Covid-19.
Pompeo mengritik upaya pemerintah Cina, yang dinilai tidak sepadan, dalam menangani wabah Covid-19 ini.
Virus ini menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Cina bagian tengah, sejak Desember 2019.
“Wabah ini telah menelan korban jiwa lebih dari 90 ribu nyawa orang Amerika, lebih dari 36 juta juga kehilangan pekerjaan sejak Maret. Korban jiwa secara global sebanyak 300 ribu jiwa. Biaya ditanggung dunia akibat kegagalan Partai Komunis Cina sekitar US$9 triliun,” kata Pompeo kepada media pada Rabu, 20 Mei 2020 seperti dilansir Reuters.
Jumlah US$9 triliun itu setara sekitar Rp133 ribu triliun.
Pompeo menuding pemerintah Cina mengancam Australia dengan balasan ekonomi karena meminta penyelidikan independen terhadap wabah Covid-19, yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Cina.
Pompeo juga mengecam Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memiliki hubungan yang dekat dengan Beijing. “Ini berlangsung jauh sebelum wabah pandemi ini berlangsung. Dan ini sangat mengganggu,” kata dia.
WHO dan kedubes Cina di Washington belum menanggapi tuduhan Pompeo ini.
Sebelum ini, tudingan serupa muncul dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut WHO terlambat memperingatkan dunia soal wabah Covid-19 ini.
Trump juga menuding WHO bersikap lunak terhadap Cina, yang menjadi tempat asal penyebaran virus Covid-19 ini.
Baik WHO dan Cina menolak tudingan itu. WHO mengatakan telah mengingatkan bahaya wabah Covid-19 sejak Januari 2020.
Sedangkan Cina mengatakan telah bersikap terbuka mengenai informasi wabah Covid-19 ini sejak awal.