TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia berencana membuka sebuah kantor konsulat di Wuhan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina. Keinginan itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Cina, Andrey Denisov pada Rabu, 20 Mei 2020.
“Kami sudah cukup lama mengenal Kota Wuhan. Sebelum Wuhan, ada Kota Hankou. Rusia diperkenalkan di Hankou pada akhir abada ke-19, disana sudah ada sebuah kantor konsulat jenderal (Rusia). Sekarang Kementerian Luar Negeri Rusia sudah memutuskan membuka kembali kantor konsulat jenderal (Konjen) di Wuhan. Kami berharap ketika anggarannya sudah disetujui, kami bisa memulihkan kehadiaran kami di Wuhan,” kata Denisov, seperti dikutip dari rt.com.
Para siswa sekolah menengah atas (SMA) tingkat akhir membuka papan transparan yang dipasang di masing-masing meja untuk memisahkan setiap siswa sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di Sekolah Menengah No. 23 Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 6 Mei 2020. Xinhua/Xiao Yijiu
Dalam pernyataanya seperti dikutip dari kantor berita TASS, Denisov juga mengutarakan antusiasmenya melihat kehidupan kembali berjalan normal di Provinsi Hubei dan Ibu Kota Wuhan. Wuhan telah menjadi wilayah pertama tempat penyebaran virus corona yang mematikan.
Sebelumnya Moskow dan Beijing pada September 2015 sudah saling setuju untuk membuka kantor konsulat jenderal di beberapa kota di Rusia, seperti Vladivostok dan Kazan. Sedangkan Rusia membuka kantor konsulat jenderal di Kota Harbin dan Wuhan.
Rusia sebenarnya sudah punya departemen kekonsuleran di kantor Kedutaan Besar Rusia di Beijing. Rusia juga punya departemen kekonsuleran di Guangzhou, Harbin, Shanghai, Shenyang dan Hong Kong.
Pada akhir Desember 2019, otoritas Cina memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO soal wabah virus corona di Kota Wuhan yang terletak di wilayah tengah Cina. Sejak laporan itu, virus corona sudah dilaporkan di lebih dari 100 negara di dunia.