TEMPO.CO, Singapura – Singapura bakal mengendurkan pembatasan sosial dan bisnis terkait wabah virus Corona secara bertahap mulai Rabu, 19 Mei 2020.
Proses ini berlangsung selama tiga tahap hingga 1 Juni 2020. Saat ini, risiko penyebaran virus Corona masih tinggi di masyarakat.
“Pemerintah akan mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi yang tidak memiliki risiko tinggi penularan pada tahap pertama,” begitu pernyataan dari kementerian Kesehatan dan kementerian Perdagangan dan Industri seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 19 Mei 2020.
Kegiatan bisnis yang dinilai memiliki risiko rendah penularan virus Corona seperti perusahaan manufaktur.
Pemerintah Singapura akan mengeluarkan panduan resmi untuk perusahaan manufaktur tentang pelonggaran ini.
“Orang-orang yang bekerja dari rumah selama ini sebaiknya melanjutkannya. Dan pegawai bisa pergi ke kantor hanya jika diperlukan,” begitu pernyataan dari kedua kementerian.
Ini berlaku bagi para pegawai yang harus masuk kantor karena perlu mengakses sistem tertentu di kantor.
Ini bisa terjadi karena sistem itu tidak bisa diakses dari rumah atau karena adanya keperluan legal.
Singapura mulai memberlakukan pembatasan sosial dan bisnis pada 7 April 2020.
Ketentuan ini berlanjut dan diperketat selama tiga pekan. Ini dilakukan dengan menutup tempat kerja lebih banyak dan melarang pertemuan sosial.
Pemerintah Singapura juga mengatakan pelonggaran ini bisa menimbulkan kasus infeksi baru virus Corona lebih banyak.
Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, mengatakan relaksasi pembatasan sosal ini karena kasus baru infeksi virus Corona relatif sedikit.
Kondisi penyebaran virus Corona di sejumlah asrama pekerja migran juga mulai stabil.
Namun, pelonggaran aktivitas ini bisa membuat kasus infeksi baru virus Corona di Singapura bertambah setiap hari.
“Kuncinya adalah mendeteksi kasus-kasus ini dan mengendalikannya secepat mungkin. Ini untuk mencegah jumlah kasus baru bertambah atau mencegah kemunculan klaster besar,” kata Menteri Gan.
Seperti dilansir Reuters, wabah virus Corona telah menyebar dari Kota Wuhan, Cina bagian tengah, sejak Desember 2019.
Jumlah kasus infeksi virus Corona secara global mencapai sekitar 4.88 juta kasus dengan 320 ribu orang meninggal dunia.
Sebanyak 1.79 juta orang berhasil sembuh. Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan tingkat penyebaran tertinggi sebanyak sekitar 1.5 juta kasus.
Sebanyak sekitar 91 ribu orang di Amerika meninggal akibat infeksi virus Corona. Sebanyak sekitar 289 ribu orang sembuh.
Singapura mencatat sekitar 29 ribu kasus infeksi virus Corona dengan sekitar 10.300 orang sembuh dan 22 orang meninggal.