TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres pesimitis pertemuan tahunan majelis umum PBB akan bisa digelar secara normal pada September nanti di New York, Amerika. Hal itu, kata Guterres, mengacu pada situasi pandemi virus Corona (COVID-19) di Amerika yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Agar pertemuan tersebut tetap bisa digelar sesuai jadwal, Guterres menyarankan sidang digelar secara virtual, via video call. Atau, bisa juga kombinasi virtual dan pertemuan secara fisik, tentunya dengan pembatasan sosial.
"Dengan begitu, kerja organisasi tetap bisa berjalan, meski dengan format berbeda. Pemimpin-pemimpin negara tetap bisa menyampaikan pandangan mereka terhadap isu global, tak terkecuali soal pandemi Corona," ujar Guterres dalam keterangan pers-nya sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 20 Mei 2020.
Guterres menegaskan kembali bahwa ia hanya memberikan saran. Bagaimana pertemuan tahunan majelis umum PBB akan digelar, kata Guterres, bergantung pada keputusan 193 negara anggota.
Misalkan negara anggota menyarankan sidang ditunda hingga konferensi tingkat tinggi di tahun 2021, Guterres mengaku tidak akan mempermasalahkannya. Namun, menurut ia, lebih baik pertemuan tetap digelar pada bulan September nanti meski dengan format berbeda. Dengan begitu, usulan atau keluhan negara anggota bisa disampaikan sesegera mungkin.
"Bisa juga pandangan disampaikan lewat rekaman video yang disediakan oleh kepala negara diikuti dengan kehadiran fisik satu delegasi yang berbasis di New York," ujar Guterres.
Dua bulan terakhir, pertemuan PBB serta rapat Dewan Keamanan PBB sudah berlangsung secara virtual. Diprediksi hal tersebut akan terus berlanjut hingga situasi pandemi virus Corona (COVID-19) dianggap sudah terkendali.
ISTMAN MP | REUTERS