TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Lesotho, Thomas Thabane, secara resmi menyatakan undur diri dari posisinya. Hal tersebut merespon tekanan kepada dirinya untuk segera mengundurkan diri usai terjerat kasus pembunuhan mantan istrinya. Di sisi lain, koalisi pendukung Thabane juga sudah bubar sehingga ia tak memiliki pilihan lain selain mundur.
Mundurnya Thabane sekaligus mengakhiri karir politik terpanjang di Lesotho. Selama memimpin, Thabane terkenal karena berbagai perkara mulai dari pengasingan, ketegangan militer, krisis politik, dan yang terakhir cinta segitiga yang disebut berkaitan dengan pembunuhan mantan istrinya.
"Saatnya pensiun dari panggung sandiwara in. Telah tiba saat di mana saya harus keluar dari kantor dan sorotan publik," ujar Thabane sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 19 Mei 2020.
Diberitakan sebelumnya, mantan istri Thabane, Lipolelo, ditemukan tewas tertembak pada bulan Juni tiga tahun lalu. Pada awalnya, hanya istri Thabane saja yang dijadikan tersangka, Maesaiah. Namun, belakangan Thabane diduga ikut terlibat dalam pembunuhan itu. Baik Thabane maupun Maesaiah membantah terlibat pembunuhan Lipolelo.
Parlemen Lesotho memastikan bahwa Thabane tidak akan mendapatkan atau bahkan ditawari immunitas dari perkara yang ia hadapi. Walau begitu, hingga berita ini ditulis, belum diketahui apakah Thabani juga akan dijadikan tersangka atau tidak.
Perihal pengganti Thabane, Menteri Keuangan Moeketsi Majoro telah ditunjuk parlemen sebagai Perdana Menteri Lesotho yang baru. Jika tak ada halangan, pelantikan Majoro akan berlangsung esok Rabu.
"Saya mohon kepada warga Lesotho untuk memberikan dukungan kepada penerus saya. Saya pastikan juga kepadanya (Majoro) bahwa saya mendukungnya," ujar Thabane.
Oposisi Thabane, Motlalentoa Letosa dari Partai Demokrat, berharap Majoro bisa membawa perubahan ke Lesotho. Letosa juga memastikan bahwa partainya menjadi bagian dari koalisi pendukung Majoro.
"Sungguh lega dan kami percaya Lesotho akan dibawah ke arah yang lebih baik (oleh Majoro)," ujar Letosa.
ISTMAN MP | REUTERS