TEMPO.CO, Jakarta - Nigeria menyita pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan Inggris karena diduga melanggar larangan terbang untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menteri Penerbangan Nigeria Hadi Sirika menjelaskan tentang penyitaan pesawat pada Minggu kemarin.
Nigeria telah melarang penerbangan komersial sejak beberapa pekan lalu akibat wabah virus corona. Kekecualian diberlakukan untuk penerbangan evakuasi dan repatriasi warga Nigeria.
Larangan itu berlaku hingga 4 Juni mendatang.
"Perusahaan Inggris diberikan persetujuan untuk operasi kemanusiaan namun disesalkan kami menangkap mereka melakukan penerbangan komersial," kata Sirika melalui akun Twitter, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, 18 Mei 2020.
"Pesawat disita, kru diinterogasi. Akan diberi hukuman maksimum."
Menurut juru bicara Kementerian Penerbangan, James Oduadu kepada Reuters, perusahaan penerbangan Inggris yang pesawatnya disita pemerintah Nigeria adalah Flairjet.
Perusahaan yang melayani penerbangan carteran tidak menanggapi pesawatnya disita Nigeria karena tertangkap basah melakukan penerbangan komersial.