TEMPO.CO, Manila – Pemerintah Filipina meminta publik agar tetap waspada melawan wabah virus Corona.
Peringatan ini dikeluarkan karena masyarakat terlihat berkerumun di pusat perbelanjaan pada Sabtu dan mengabaikan protokol keamanan untuk menjaga jarak atau social distancing.
Ini terjadi setelah otoritas Filipina mulai melonggarkan aturan pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi atau lockdown, yang sempat berlangsung selama dua bulan.
“Sejumlah foto dan video yang menunjukkan kerumunan pengunjung mal mengabaikan jarak fisik menjadi viral pada Sabtu,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 17 Mei 2020.
Peristiwa ini memicu kritik publik. Pejabat pemerintah mulai mengeluarkan peringatan kesehatan baru terkait virus Corona.
“Kami menyarankan masyarakat tidak mengabaikan aturan dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” kata Harry Roque, juru bicara Presiden Rodrigo Duterte.
Pemerintah mengancam akan menutup kembali pusat perbelanjaan jika pengunjung mengabaikan aturan jaga jarak atau social distancing.
Filipina melaporkan ada 12.513 kasus infeksi virus Corona. Sebanyak 824 orang meninggal dunia.
Saat ini, sejumlah negara merasa khawatir munculnya gelombang kedua virus Corona setelah kemunculan sejumlah kasus baru di Wuhan, Cina, lalu Jerman, dan Korea Selatan.
Wabah virus Corona, seperti dilansir Channel News Asia, telah menyebar dari Kota Wuhan, Cina sejak Desember 2019.
Saat ini ada sekitar 4.7 juta orang terinfeksi virus Corona dan sekitar 312 ribu orang meninggal. Sebanyak 1.7 juta orang berhasil sembuh dari penyakit radang paru-paru yang disebabkan virus ini.