TEMPO.CO, Jakarta - Juru runding AS mengatakan sedang membahas jadwal baru negosiasi perdamaian Perang Afganistan dengan melibatkan Taliban dan pemerintah Afganistan.
Tanggal baru untuk pembicaraan damai intra-Afganistan sedang dibahas dan Amerika Serikat telah mendengar laporan positif tentang pembentukan pemerintah Afghanistan yang inklusif, kata juru runding Zalmay Khalilzad pada Jumat.
Dikutip dari Reuters, 16 Mei 2020, Khalilzad mengatakan akan lebih baik jika pembicaraan intra-Afganistan dimulai ketika masih ada kehadiran militer AS yang signifikan di Afganistan. Khalilzad mengatakan akan segera melakukan perjalanan untuk mendorong de-eskalasi dalam kekerasan dan pembebasan tahanan.
Pembebasan tahanan dan ketidaksepakatan mengenai komposisi pemerintah Afganistan telah membantu menunda pembicaraan intra-Afganistan, yang akan dimulai pada 10 Maret di bawah perjanjian Taliban-AS untuk penarikan pasukan AS pada 29 Februari kemarin.
Dua serangan di Afganistan pada hari Selasa telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah upaya perdamaian AS sia-sia. Satu serangan, di bangsal klinik bersalin rumah sakit Kabul, menewaskan 24 orang, termasuk dua bayi yang baru lahir. Serangan lainnya terjadi di upacara pemakaman di Afganistan timur yang menewaskan 32 orang.
Petugas dibantu warga mengevakuasi korban terluka akibat serangan bom bunuh diri, di Jalalabad, Afganistan, 12 Mei 2020. Sedikitnya 15 orang tewas, 50 lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit Kota Jalalabad. REUTERS/Parwiz
Khalilzad mengulangi penilaian AS bahwa afiliasi dari kelompok ISIS bertanggung jawab atas kedua serangan itu. Namun, para pejabat Afganistan menyalahkan Taliban atas serangan rumah sakit berdarah itu meskipun kelompok Taliban menyangkal.
"Ada kekuatan seperti ISIS yang tidak melihat perdamaian di Afganistan dalam kepentingannya dan berusaha meningkatkan kekerasan untuk merusak prospek perdamaian," kata Khalilzad. "Kami mendesak kedua belah pihak untuk tidak jatuh ke dalam perangkap itu tetapi memang untuk bekerja sama melawan teroris termasuk ISIS. Jadi, kami ingin ini terjadi sesegera mungkin ketika sekarang, kami masih di sana secara signifikan."
Ketentuan utama dari perjanjian 29 Februari yang tidak melibatkan pemerintah Afganistan, mencakup komitmen AS untuk mengurangi personel militernya di Afganistan menjadi 8.600 pada pertengahan Juli.
Pentagon mengatakan pada Jumat bahwa Amerika Serikat sedang melanjutkan penarikan pasukannya dari Afganistan dan diperkirakan akan memenuhi jadwal yang telah disepakati dengan Taliban.
"Itu masih berlanjut. Kami berharap untuk memenuhi hal itu dalam batas waktu yang ditetapkan berdasarkan perjanjian dengan Taliban," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman.