TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Canberra membagikan bantuan sembako kepada WNI yang tinggal di Australia, yang terdampak efek pembatasan sosial pencegahan virus corona.
Saat ini wilayah Australian Capital Territory (ACT) masih berstatus Public Health Emergency dan menerapkan pembatasan sosial, meski Perdana Menteri Scott Morisson telah menyampaikan rencana pelonggaran pembatasan bertahap.
Meski keadaan Australia membaik dengan jumlah kasus infeksi virus corona yang terus menurun, namun beberapa restoran, toko, dan bisnis, belum bisa kembali beroperasi normal. Alhasil, WNI yang tinggal di Australia belum bisa melakukan aktivitas normal.
Karenanya KBRI Canberra kembali mengadakan program pembagian bantuan sembako tahap 2 yang berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 12-13 Mei di KBRI Canberra. Pembagian ini merupakan tahapan lanjutan dari program tahap pertama yang telah dilaksanakan pada pertengahan April 2020 lalu.
Menurut rilis KBRI Canberra yang diterima Tempo pada 15 Mei, sejumlah 80 paket sembako berisi kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, minyak goreng, telur, mie instan, makanan kaleng, gula, dan biskuit telah dibagikan.
Penerima bantuan mayoritas merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang bersekolah di berbagai universitas di Canberra serta WNI yang terdampak kehilangan pekerjaannya, akibat pandemi COVID-19 juga menjadi sasaran bantuan dari KBRI.
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo, membagikan bantuan sembako kepada WNI di Australia yang masih terdampak pembatasan sosial virus corona, Canberra, Australia, 12-13 Mei 2020.[Dok. KBRI Canberra]
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo menyatakan bahwa selama situasi pembatasan di Australia masih berlangsung dan WNI yang tinggal di sana masih terdampak, Perwakilan RI di Australia akan terus melakukan perlindungan dalam menjangkau mereka yang membutuhkan.
"Kami tidak ingin WNI di Australia merasa sendirian. Saat ini kita semua sedang diuji dan solidaritas sesama WNI harus tetap kita bangun. Yakinlah bahwa negara hadir melalui Perwakilan RI di berbagai belahan dunia dan akan selalu terdepan dalam melindungi WNI di manapun berada dan dalam kondisi apapun," ujar Dubes Kristiarto.
Bantuan ini tentu sangat membantu WNI, apalagi di tengah suasana bulan Ramadan di Australia yang biasanya jadi ajang silaturahmi. Tetapi, virus corona membatasi pertemuan dan harus mematuhi protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran virus.
Bantuan KBRI Canberra ini diharapkan dapat meringankan beban dan meningkatkan semangat kebersamaan serta optimisme WNI di Australia, terlebih di tengah suasana Ramadan yang biasanya menjadi ajang silaturahmi dan kini terpaksa ditunda karena virus corona.