TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengkritik usulan rencana pariwisata Uni Eropa yang disebut koridor hijau antarnegara dalam blok tersebut, dan mengancam usulan ini dapat menyebabkan Italia meninggalkan Uni Eropa.
Koridor pariwisata yang disarankan akan memungkinkan negara-negara tertentu dengan tingkat infeksi Covid-19 yang rendah atau menurun tajam untuk membuka ke beberapa tujuan tertentu sampai perbatasan dibuka kembali sepenuhnya.
"Kami tidak menerima perjanjian bilateral di dalam Uni Eropa yang akan membuat jalur turis istimewa," kata Conte saat konferensi pers pada hari Rabu, dikutip dari CNN, 15 Mei 2020.
"(Pariwisata) tidak dapat dikondisikan oleh perjanjian bilateral atau kami akan keluar dari Uni Eropa, kami tidak akan pernah mengizinkannya," tambahnya, menggarisbawahi bahwa pariwisata mewakili hingga 13% dari PDB Italia.
Warga berjalan-jalan menikmati matahari terbenam di jembatan Ponte Sant'Angelo setelah pelonggaran lockdown di Roma, Italia, 8 Mei 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Komentar Conte datang ketika UE sedang berdebat apakah akan mengizinkan apa yang disebut "koridor hijau" atau "gelembung perjalanan" antara negara-negara sesuai dengan situasi epidemiologis mereka.
Brussels ingin orang-orang untuk bepergian dan bisnis pariwisata dibuka kembali secara terkoordinasi.
Sejak pandemi, sebagian besar negara Uni Eropa membatasi pergerakan orang dan perjalanan non-esensial dibatasi, serta memberlakukan tindakan karantina.
Menurut laporan Euronews, Komisi Eropa mengusulkan suatu pendekatan dalam bertahap yang dimulai dengan mencabut batasan-batasan antara wilayah atau negara anggota berdasarkan situasi epidemiologisnya.
Jadi warga negara dengan tingkat infeksi yang sama harus dapat melakukan perjalanan lebih bebas dan harus ada kapasitas yang cukup di rumah sakit, pengujian, pengawasan, dan kapasitas pelacakan kontak agar pariwisata dapat dimulai kembali. Ini berarti membatasi sektor pariwisata Italia karena kondisi epidemiologisnya yang parah.
Conte mengatakan dia telah memberi tahu Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, bahwa koridor ini berarti penghancuran pasar tunggal Uni Eropa.
Kerugian di sektor pariwisata Italia akibat virus corona ditaksir sekitar 120 miliar euro hingga akhir tahun, menurut asosiasi perusahaan Italia, Confcommercio. Hingga 420.000 pekerjaan dan 270.000 bisnis dalam perdagangan dan pariwisata juga berisiko bangkrut.
Pemerintah Italia telah mengalokasikan 5 miliar euro (Rp 80,3 triliun) untuk mendukung sektor pariwisata dan budaya dalam paket stimulus 55 miliar euro (Rp 884 triliun) untuk membantu negara pulih dari pukulan ekonomi dari krisis virus corona.
Kebijakan ini termasuk pemotongan pajak untuk pemilik bisnis, bonus liburan 500 euro (Rp 8 juta) untuk keluarga dengan penghasilan di bawah 40.000 euro (Rp 643 juta) untuk bepergian ke dalam Italia, dan memperpanjang voucher hotel yang berlaku dari 12 hingga 18 bulan, kata Menteri Pariwisata Dario Francheschini pada Kamis.