TEMPO.CO, Jakarta - Masih diterapkannya lockdown virus Corona di Inggris memaksa berbagai pengusaha, dari sektor hiburan hingga makanan dan minuman, untuk mencari pendapatan alternatif. Peter Brown, pemilik tempat penyulingan bir Forest Road Brewing di London, adalah salah satu contohnya.
Alih-alih menghentikan usahanya karena tidak ada pub yang buka untuk menerima bir, ia membuat pub keliling. Menggunakan mobil van bertuliskan "Tactical Beer Response Unit", ia mengantarkan bir dari satu rumah ke rumah lainnya. Uniknya, seperti di pub, bir tidak diantarkan dalam wujud kalengan, tetapi dalam gelas minum atau biasa disebut "Pint" oleh orang Inggris.
"Jumlah bir yang kami bawa tidak sebanyak yang biasa kami sediakan di pub. Tapi, setidaknya, kami memberi kebahagiaan terhadap konsumen ketika mereka menerima segelas bir yang dingin dari kami. Senyum mereka, setelah enam pekan tidak minum bir berkualitas, tidak tergantikan," ujar Brown sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 14 Mei 2020.
Sebagaimana diketahui, kurang lebih sudah dua bulan lockdown diterapkan di Inggris. Terus meningkatnya jumlah kasus dan kematian akibat virus Corona membuat Pemerintah Inggris belum berani melonggarkan lockdown.
Untungnya, Pemerintah Inggris tidak melarang layanan antar makanan dan minuman. Supplier makanan dan minuman pun juga masih diperbolehkan bekerja. Hal itu yang dimanfaatkan oleh Brown walau ia tidak memungkiri bahwa banyak pengusaha minuman yang tidak seberuntung dirinya.
Berdasarkan data dari Society of Independent Brewers, banyak tempat penyulingan bir yang terancam tutup akibat virus Corona. Data terbaru, kurang lebih penjualan bir mereka turun 82 persen.
"Jasa saya sudah dipesan hingga akhir Mei. Saya tengah mempertimbangkan untuk menambah jumlah van agar bisa melayani daerah lain," ujar Brown.
Per berita ini ditulis, Inggris tercatat memiliki 229 ribu kasus dan 33 ribu kematian akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS