TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara mendadak menutup akses ke kota Ranson, zona ekonomi khusus yang dekat dengan perbatasan Cina dan Rusia.
Kota berpenduduk 200 ribu ini berlokasi di provinsi Hamgyong Utara. Zona ini berdiri tahun 1992 untuk memfasilitasi investasi asing dengan harapan memacu pertumbuhan ekonomi Korea Utara.
"Sejak awal bulan ini, otoritas telah memblokir masyarakat masuk ke kota itu, membuat hal itu sulit bagi kami," kata seorang warga Hamgyong Utara sebagaimana dilaporkan Radio Free Asia, Senin, 11 Mei 2020.
Penutupan kota Ranson diikuti pula dengan penutupan transportasi berupa kereta api.
Tidak ada penjelasan dari pemerintah Korea Utara tentang alasan mendadak menutup kota Ranson. Namun warga sekitar menduga penutupan kota kemungkinan terkait dengan virus corona.
Seorang sumber menuturkan keanehan penutupan Ranson.
"Bahkan ketika virus corona terburuk terjadi di Cina, akses ke Rason tidak sepenuhnya diawasi. Kami tidak mengetahui alasan mengapa mereka mendadak memblokir pintu masuk," kata sumber itu.
Sementara orang lain mengira kunjungan anggota elit Korea Utara menjadi alasan Rason ditutup. Mungkin ada perencanaan Kim Jong Un yang disebut mereka sebagai Orang Nomor Satu mengunjungi kota itu untuk satu acara.
Warga Rason dapat masuk dan keluar kota dengan menjalani pemeriksaan keamanan.
Para pengusaha Korea Utara sering berkunjung ke kota zona ekonomi khusus itu untuk bertemu dengan mitra atau klien asing mereka.
"Agen perdagangan memiliki kantor di Ranson dan mereka mengadakan kesepakatan dengan masyarakat di Rusia dan Cina."