Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Viral, Video Militer Myanmar Siksa 5 Warga Sipil Dalam Kapal

image-gnews
Anggota tentara Myanmar melakukan tindak kekerasan terhadap sejumlah pria saat melakukan intrograsi di  Ponnagyun, Rakhine, Myanmar, 27 April 2020. Militer Myanamr telah melakukan penyiksaan dan membunuh puluhan tersangka AA. Social Media Website/via REUTERS
Anggota tentara Myanmar melakukan tindak kekerasan terhadap sejumlah pria saat melakukan intrograsi di Ponnagyun, Rakhine, Myanmar, 27 April 2020. Militer Myanamr telah melakukan penyiksaan dan membunuh puluhan tersangka AA. Social Media Website/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Video rekaman aparat militer Myanmar menganiaya dan menyiksa lima pria warga negara bagian Rakhine yang dituduh jaringan pemberontak Arakan Army viral di media sosial.

Dalam rekaman video yang ditayangkan di Radio Free Asia, 12 Mei 2020, beberapa aparat militer Myanmar memukuli kelima pria di dalam kapal angkatan laut Myanmar.

Kelima pria itu dipukuli saat diinterogasi dengan kedua mata ditutup kain dan kedua tangan diikat ke arah belakang.

Mereka tertangkap aparat keamanan saat operasi pembersihan di desa Kyauk Seik di kota Ponnagyundi utara Rakhine. Lokasi ini diyakini terhubung dengan Arakan Army.

Kelimanya kemudian ditangkap dan dimasukkan dalam kapal angkatan laut Myanmar yang berlayar dari Ponnagyun ke Sittwe, ibukota Rakhine pada 27 April lalu.

Keluarga korban mengungkapkan setelah video itu viral  bahwa aparat militer Myanmar yang menginterogasi memaksa kelima tahanan itu mengaku bahwa mereka milisi Arakan Army.

Padahal menurut keluarga korban dan penduduk desa setempat, kelima laki-laki yang ada di dalam rekaman video itu warga sipil, tidak terlibat dalam konflik bersenjata Arakan Army.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer Myanmar yang disebut juga sebagai Tatmadaw mengatakan, beberapa pasukan telah melakukan pelanggaran hukum dan melakukan teknik interogasi yang tidak sepatutnya.

Dalam pernyataan yang dimuat di situs resmi komandan militer Myanmar menyebutkan militer akan mengambil tindakan hukum terhadap personil  yang melakukan interogasi dengan melanggar hukum terhadap warga sipil.

Namun Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch untuk Asia mengatakan, investigasi yang dilakukan militer tidak akan memberikan keadilan bagi kelima orang yang disiksa.

"Fakta bahwa orang-orang ini diambil dari kantor polisi oleh militer, dan diduga disiksa di kapal dan kemudian dikirim kembali ke polisi menunjukkan betapa militer berada di atas hukum," kata Roberteson.

Dia meminta penyelidikan penuh oleh lembaga independen atas penyiksaan terhadap 5 warga sipil Rakhine oleh militer Myanmar.  

Pertempuran antara militer Myanmar dan pemberontak Arakan Army memanas di Rakhine dan kota Paletwa di negara bagian China sejak 16 bulan lalu. Pasukan anti-pemerintah ini dinyatakan sebagai organisasi ilegal dan organisasi teroris.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

58 menit lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

1 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan kerusakan yang terjadi setelah infiltrasi massal oleh kelompok bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Beeri di Israel selatan, 11 Oktober 2023. REUTERS/ Ilan Rosenberg
New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

3 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Anggota TNI kembali melakukan penganiayaan terhadap warga Papua. Begini kata organisasi masyarakat sipil.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

3 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Sebby Sambom Sebut Warga yang Dianiaya Prajurit TNI Bukan Anggota TPNPB-OPM

3 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Sebby Sambom Sebut Warga yang Dianiaya Prajurit TNI Bukan Anggota TPNPB-OPM

Juru Bicara TPNBP-OBM, Sebby Sambom, membantah soal dugaan korban atau warga yang disiksa prajurit TNI merupakan anggotanya.


Kutuk Penyiksaan Warga Papua oleh TNI, YLBHI: Praktik yang Terus Berulang

3 hari lalu

Ketua YLBHI Muhammad Isnur menyampaikan orasi saat menggelar konferensi pers di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Minggu, 26 Maret 2023. Dalam kegiatan tersebut sejumlah organisasi pelajar pemuda mahasiswa, aliansi buruh, dan gerakan Rakyat menuntut Presiden dan DPR Batalkan UU Cipta Kerja Inkonstitusional.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Kutuk Penyiksaan Warga Papua oleh TNI, YLBHI: Praktik yang Terus Berulang

YLBHI mendesak Komnas HAM secepatnya melakukan penyelidikan dan menuntut para pelaku penyiksaan warga Papua.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Reaksi Gereja atas Penganiayaan Warga Papua oleh Anggota TNI

4 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Reaksi Gereja atas Penganiayaan Warga Papua oleh Anggota TNI

Keuskupan Agung Jakarta dan PGI meminta pemerintah segera menginvestigasi penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI.


LBH Papua Desak Komnas HAM Bentuk Tim Investigasi Penganiayaan Warga oleh Aparat

4 hari lalu

Ilustrasi Penyiksaan oleh Polisi atau Kekerasan oleh Polisi. shutterstock.com
LBH Papua Desak Komnas HAM Bentuk Tim Investigasi Penganiayaan Warga oleh Aparat

Direktur LBH Papua Emanuel Gobay mengatakan Komnas HAM wajib melakukan investigasi sebagai bagian dari tugasnya.