TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa mendorong pembukaan perbatasan agar perjalanan wisata bisa dilakukan kembali. Mengingat musim liburan, secara teknis, belum sepenuhnya usai, mereka berharap industri wisata Eropa masih bisa mendapatkan sisa-sisanya.
"Fokus kami sekarang ada pada liburan musim panas dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi ketika berwisata," ujar deputi Komisi Eropa, Margarethe Vestager, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 14 Mei 2020.
Dalam situasi normal, sektor pariwisata adalah salah satu sektor usaha paling menguntungkan di Uni Eropa. Kurang lebih sepersepuluh dari ekonomi Uni Eropa diwakili oleh sektor tersebut. Ketika pandemi virus Corona (COVID-19) menyerang, sektor tersebut terpukul karena adanya lockdown dan ketakutan orang orang untuk melakukan perjalanan.
Pelaku industri pariwisata mengapresiasi langkah Uni Eropa. Menurut mereka, rekomendasi Uni Eropa adalah langkah awal yang bagus untuk memulai kembali bisnis pariwisata. Walau begitu, mereka mengakui bahwa langkah tersebut tergantung kesanggupan negara masing-masing karena rekomendasi Uni Eropa tidak bersifat mengikat.
Sejauh ini, tidak semua negara siap membuka perbatasan walau sudah mulai melonggarkan lockdown. Spanyol, misalnya, memilih untuk tetap menutup perbatasannya dari para pendatang ataupun wisatawan. Paling cepat, menurut Kementerian Luar Negeri Spanyol, perbatasan baru akan dibuka bulan Juli.
Jerman juga termasuk anggota Uni Eropa yang belum siap membuka perbatasannya. Walau begitu, Pemerintah Jerman sudah memasang target perbatasan dibuka pada pertengahan Juni nanti untuk mendapatkan setidaknya separuh di libur musim panas.
Dikutip dari Reuters, warga Eropa mengaku belum siap melakukan perjalanan wisata, bahkan di masa liburan musim panas. Menurut mereka, situasi pandemi virus Corona (COVID-19) yang ada masih beresiko.
"Sebenarnya kami sudah bersiap untuk berlibur ke Spanyol musim panas. Tapi, melihat situasi sekarang, terlalu beresiko walau diizinkan sekalipun," ujar Jean-Paul, warga Prancis yang memutuskan untuk menunda liburannya ke tahun 2021.
ISTMAN MP | REUTERS