TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Dubai, Emirates, mulai 21 Mei 2020 kembali membuka penerbangan ke 9 kota di Inggris, Eropa, dan Australia di tengah kekhawatiran kemunculan gelombang kedua wabah corona.
Emirates, sebagaimana dilaporkan media Arab News, 13 Mei 2020, akan terbang kembali ke London, Frankfurt, Paris, Milan, Madrid, Chicago, Toronto, Sydney, dan Melbourne.
Emirates mengharuskan penumpang memenuhi syarat yang diberlakukan di negara tujuan untuk dapat terbang.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk merencanakan pengoperasian kembali ke tujuan. Kami telah menerapkan langkah-langkah tambahan dengan berkoordinasi dengan otoritas terkait sehubungan dengan jarak sosial dan sanitasi," kata Adel Al Redha, Kepala Staf Operasi Emirates dalam pernyataannya.
"Keselamatan dan kesejahteraan karyawan, konsumen, dan komunitas kami tetap menjadi prioritas utama kami," ujarnya.
Warga Uni Emirat Arab yang akan terbang ke Dubai diharuskan mendapat persetujuan dari Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan.
Selama penerbangan, Emirates berusaha seminimal mungkin tidak melakukan kontak orang per orang. Bahkan majalah atau koran ditiadakan selama penerbangan.
Barang-barang yang masuk kabin juga dibatasi atau hanya yang dinilai penting seperti tas tangan, laptop, dan perlengkapan bayi.
Beberapa hari lalu Emirates juga melakukan penerbangan repatriasi warga Uni Emirat Arab dari bandara internasional Narita di Tokyo, Jepang pada 15 Mei, Conakry dan Dakar pada tanggal 16 Mei.