TEMPO.CO, Jakarta - Seorang lansia perempuan, María Branyas, 113 tahun, membuat sejarah sebagai perempuan tertua di Spanyol yang berhasil mengalahkan Covid-19. Branyas juga mencetak rekor sejarah di negara itu sebagai orang tertua yang bertahan hidup setelah terinfeksi virus corona.
Situs people.com mewartakan Branyas di diagnosa terkena Covid-19 pada April 2020 lalu. Branyas yang sudah berumur lebih dari 100 tahun itu berada dalam isolasi selama berminggu-minggu hingga dia akhirnya dinyatakan negatif virus corona. Virus corona dilaporkan sangat berbahaya bagi lansia dengan usia diatas 65 tahun atau lebih.
Pada 8 Mei 2020, Branyas mengkonfirmasi dia berhasil mengalahkan Covid-19. Dia mengutarakan kegembiraannya terbebas dari virus corona melalui akun Twitter yang pegang oleh putrinya, Rosa Moret.
“Terima kasih banyak atas ucapan selamat dari Anda semua dan dorongan yang diberikan. Meskipun saya lebih suka tidak harus menjalani segala perawatan ini, saya ucapkan terima kasih. Semoga nenek-nenek dan kakek-kakek yang masih berjuang diberikan kekuatan,” kata Branyas.
Branyas mengatakan orang yang sudah tua tidak pantas dilupakan. Mereka tidak pantas meninggalkan dunia lewat cara seperti ini (terinfeksi virus corona) dan orang lain sebaiknya tidak berspekulasi soal kesehatan mereka.
Branyas menjalani isolasi di rumah jompo Olot, yang juga tempat tinggalnya selama 20 tahun terakhir. Dia mengatakan saat menjalani pengobatan ada rasa ketakutan dan harapan sehingga dia pun berfikir cara bersosial masyarakat pun mungkin tidak akan sama lagi.
Sebelum dinyatakan positif terkena Covid-19, putri Branyas mengatakan kepada media di Spanyol Kesehatan ibunya secara umum sangat bagus, selain dia harus kehilangan sebagian besar pengelihatan dan pendengaran. Branyas juga tercatat pernah mengalami infeksi urin. Branyas mengatakan pandemik ini akan menjadi sebuah penyakit yang menyakitkan bagi siapa pun.