TEMPO.CO, Shulan -- Kota Shulan, Provinsi Jilin, Cina bagian timur laut, menjalani masa pelarangan kegiatan sosial dan bisnis setelah virus Corona menyebar lagi di kota itu.
Media Global Times dari Cina melaporkan seorang tukang cuci pakaian perempuan, 45 tahun, terinfeksi virus Corona atau Covid-19.
“Lalu ini menginfeksi 10 orang lainnya, yang membuat warga lokal merasa takut karena baru saja pulih dari serangan pandemi ini,” begitu dilansir Global Times pada Ahad, 10 Mei 2020.
Ada 18 orang lainnya yang menjalani karantina karena berinteraksi dengan perempuan pencuci pakaian ini seperti dilansir South China Morning Post.
Menurut Sekretaris Komite Partai Komunis Cina di Provinsi Jilin, Bayin Chaolu, mengatakan pembahasan soal infeksi baru ini telah dilakukan pada Ahad kemarin.
“Klaster infeksi baru di Shulan ini menjadi bahaya besar bagi keselamatan publik dan situasi ini menyedihkan karena juga menunjukkan adanya kekurangan dan celah dalam upaya pencegahan pandemi,” begitu dilansir Global Times mengutip Bayin. “Orang yang gagal mengatasi pandemi ini akan dimintai pertanggung-jawaban.”
Penerapan lockdown di Shulan berlangsung sejak Sabtu pekan lalu.
Warga dilarang ke luar masuk kota ini dengan penempatan petugas di lapangan.
Pemerintah hanya menyediakan satu pintu masuk ke Kota Shulan. Hanya satu orang dari setiap keluarga yang boleh belanja kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan kereta api lokal juga menghentikan sekitar 12 kali layanan per hari dari Ahad kemarin hingga 31 Mei.
Otoritas juga menghentikan semua transportasi publik sejak Ahad. Mobil taksi dilarang mengangkut penumpang meninggalkan kota, yang memiliki populasi 630 ribu orang.
“Semua restoran telah tutup karena infeksi baru ini. Masyarakat juga terlihat jarang di jalanan akhir-akhir ini,” kata seorang pemilik resto lobster.
Otoritas Shulan juga meminta semua tempat publik dan hiburan seperti bioskop, gymnasium, karaoke, dan kolam renang untuk tutup.
Kondisi di Shulan ini membuat daerah sekitar seperti Dongfeng juga memperketat arus keluar masuk.
Otoritas Dongfeng bakal memeriksa semua orang yang datang dari Shulan dalam 14 hari terakhir.
Juru bicara Komite Kesehatan Nasional, Mi Feng, mengatakan situasi di Shulan menunjukkan klaster terbesar dalam dua bulan terakhir.
Dia meminta warga terus menjaga jarak, kebersihan, dan menghindari kegiatan berkumpul.
“Jika Anda alami demam, batuk, letih, dan gejala lain, segera ke rumah sakit untuk pemeriksaan,” kata Mi Feng.
Virus Corona juga muncul lagi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah pada akhir pekan lalu.
Ada enam kasus baru infeksi virus Corona, yang membuat otoritas bakal menggelar tes kesehatan untuk warga kota, yang berjumlah sekitar sebelas juta dalam sepuluh hari ke depan.