TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Cina bakal melakukan tes medis lagi kepada jutaan warga Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah, setelah kemunculan baru virus Corona.
Kota Wuhan sempat menjalani masa lockdown selama 76 hari dan mulai menjalani pelonggaran sejak 8 April 2020 setelah meredanya penyebaran baru virus Corona.
“Selama akhir pekan kemarin, ada enam kasus baru, yang menjadi kasus infeksi pertama dalam 35 hari terakhir,” begitu dilansir CNN pada Rabu, 13 Mei 2020.
Tidak ada satupun kasus baru infeksi virus Corona ini berasal dari luar negeri atau impor.
“Sebagai respon, otoritas Wuhan bakal menggelar tes besar-besaran virus Corona atu nucleic acid testing,” begitu dilansir CNN.
Tes ini akan digelar dalam sepuluh hari ke depan seperti dinyatakan dalam pengumuman darurat oleh otoritas setempat dan media pemerintah The Paper.
Nucleic acid test dilakukan dengan mendeteksi kode genetis virus dan dianggap lebih efektif untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan virus ini terutama pada tahap awal.
Ini lebih efektif dibandingkan tes yang menguji sistem kekebalan tubuh meskipun tes jenis kedua ini lebih mudah dilakukan.
Wuhan merupakan kota pertama di dunia yang memasuki masa lockdown atau pelarangan total aktivitas sosial dan bisnis di ruang publik.
Pemerintah menyatakan masa pengujian itu sebagai pertempuran sepuluh hari. Ini artinya, sekitar 11 juta warga bisa menjalani pengetesan medis.
Jumlah populasi Wuhan ini melebihi jumlah populasi di Yunani.