TEMPO Interaktif, Seoul: Badan intelijen Korea Selatan, Minggu (7/9), membantah laporan di media massa yang menyebutkan kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il memburuk.
Selentingan mengenai kesehatan Kim (66 tahun) berembus kencang belakangan ini. Apalagi, Kim sudah tidak terlihat di depan umum sejak tiga pekan lalu. Ia terakhir kali tampil di depan publik pada 14 Agustus ketika melakukan inspeksi militer di Korea Utara.
Surat kabar ekonomi di Korea Selatan, Asia Economy, mengutip seorang sumber anonim dari pemerintahan, Sabtu, yang mengatakan bahwa lima dokter dari Cina berada di Korea Utara selama sepekan lebih. Para dokter tersebut diperkirakan tengah merawat Kim.
Akan tetapi, juru bicara Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan kepada AFP, Minggu, bahwa mereka tidak punya informasi yang mengindikasikan kesehatan Kim menurun. "Tidak ada fakta yang bisa dikonfirmasi dari laporan tersebut," ujar juru bicara tersebut merujuk pada laporan Asia Economy.
Media massa asing sejak lama berspekulasi bahwa Kim, yang merupakan mantan perokok berat dan peminum minuman keras, sakit. Para pejabat intelijen di Seoul menduga Kim mengalami diabetes dan masalah jantung. Akan tetapi, itu tidak mengganggu pekerjaan Kim.
Saat Konferensi Tingkat Tinggi Antar-Korea di Pyongyang, Oktober lalu, Kim membantah dirinya menderita penyakit jantung dan diabetes. Ia mengecam laporan media massa dengan menilainya sebagai fiksi belaka.
Pada 9 September, Korea Utara merayakan ulang tahunnya ke-60. Biasanya, Kim menggelar parade militer.
Kim telah memerintah Korea Utara sejak 1994 ketika ayahnya sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il-Sung, meninggal dunia.
Warga Korea Utara sendiri dilarang membicarakan mengenai kesehatan Kim di tengah masyarakat umum.
AFP| Kodrat Setiawan