TEMPO.CO, Paris – Warga Prancis mulai perlahan beraktivitas secara normal pada Senin, 11 Mei 2020 setelah pelonggaran atas pelarangan kegiatan sosial dan bisnis terkait wabah virus Corona.
Pelonggaran lockdown ini berlangsung setelah diterapkan selama delapan pekan. Pemerintah mengizinkan sejumlah toko kecil untuk buka, dan pabrik.
Ini dilakukan untuk mengakifkan kembali kegiatan ekonomi yang sempat mengalami stagnasi akibat aturan lockdown itu.
“Setiap orang merasa agar khawatir. Wow! Kami tidak tahu mengarah kemana tapi kami mulai bergerak,” kata Marc Mauny, seorang penata rambut yang membuka salon di Prancis Barat pada saat Senin dini hari, 12 Mei 2020, seperti dilansir Reuters.
Sejumlah toko butik di Champs Elysees, Paris, mulai buka untuk publik sejak tutup pada 17 Maret akibat wabah Covid-19.
Di sejumlah stasiun kereta api, sejumlah staf membagikan masker wajah dan sanitizer untuk pengguna kereta api. Ada stiker di pasang di lantai kereta api untuk menandai batasan social distancing.
Namun, distrik bisnis La Defense tetap terlihat lengang karena para karyawan melanjutkan pekerjaannya dari rumah.
Hanya sekitar 10-15 persen staf bakal kembali mengisi ruang kantor di gedung menara kaca di area itu.
Jumlah pekerja yang kembali aktif akan terus bertambah menjadi 25 persen pada Jui dan 70 persen pada September.
“Kami mulai aktif kembali dengan sangat lambat,” kata Marie-Celie Guillaume, kepala Paris La Defense, yang mengelola area bisnis itu.
Wabah virus Corona menyebar di Kota Wuhan, Cina, sejak Desember 2019. Wabah ini telah menelan korban jiwa sebanyak sekitar 283 ribu orang di 185 negara. Korban sembuh sebanyak 1.4 juta orang seperti dilansir situs Johns Hopkins University.
Sekitar 4.1 juta orang terinfeksi. AS mencatat ada 1.3 juta orang terinfeksi virus Corona dengan korban jiwa sebanyak sekitar 80 ribu orang dan 216 ribu orang sembuh.