TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat kesehatan mengatakan pesta ulang tahun menjadi penyebab klaster penyebaran virus corona di Pasadena, California, Amerika Serikat.
Keluarga besar dan teman hadir dalam pesta tersebut ketika seorang pasien Covid-19 yang ikut pesta batuk tanpa mengenakan penutup wajah, kata Departemen Kesehatan Publik Pasadena, dikutip dari CNN, 12 Mei 2020.
Departemen Kesehatan Publik Pasadena mengatakan peristiwa itu terjadi setelah kota Pasadena memberlakukan perintah tinggal di rumah pada Maret.
"Dia bercanda dengan orang-orang di pesta ulang tahun. Saat itu dia bilang dirinya mungkin terkena Covid-19," kata Lisa Derderian, juru bicara kota Pasadena, mengatakan tentang perempuan yang batuk saat pesta ulang tahun.
"Itu perilaku egois yang bisa dihindari," kata Derderian.
Perempuan yang mengidap Covid-19 itu hadir dalam pesta ultah dan batuk di kerumunan, kata pejabat kesehatan.
"Ada seseorang yang batuk yang menghadiri pesta dan kemudian ada lima laboratorium yang mengkonfirmasi kasus Covid-19 dan banyak orang lain yang sakit dengan gejala Covid setelah itu," kata Dr. Ying-Ying Goh, direktur Departemen Kesehatan Publik Kota Pasadena, dikutip dari ABC7.
A cluster of #COVID19 cases in Pasadena has been traced to a birthday party. Remember, the best way to celebrate #MothersDay and any other occasion is by STAYING HOME and staying healthy: https://t.co/YyAqMebKhF #StayHomeSaveLives pic.twitter.com/WI9uh6zTKs
— City of Pasadena (@PasadenaGov) May 9, 2020
Melalui pelacakan kontak, penyelidik dapat mengkonfirmasi lima kasus Covid-19 yang dilacak pernah menghadiri pesta dan semua penduduk Pasadena. Para pejabat mengatakan para tamu di pesta itu tidak memakai penutup wajah atau mempraktikkan jarak sosial.
"Tetapi kami pikir lima atau enam tamu pesta lagi yang tinggal di luar Pasadena May telah terinfeksi, karena mereka menunjukkan gejala virus," kata Derderian. "Mereka harus dikarantina dan akhirnya diuji."
"Ini adalah contoh bagaimana penelusuran kontak yang baik dapat mengidentifikasi kelompok penyakit dan memberi tahu kami lebih banyak tentang penyebaran penyakit di komunitas kami," kata Dr. Matthew Feaster, seorang ahli epidemiologi di Departemen Kesehatan Publik Pasadena.
Lebih dari 66.550 orang telah terinfeksi virus di California dan setidaknya 2.687 telah meninggal, menurut Universitas Johns Hopkins.
California adalah negara bagian pertama yang menerapkan perintah tinggal di rumah untuk hampir 40 juta penduduknya pada 19 Maret, menutup layanan yang tidak penting dan meminta penduduk untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial.
Pejabat Pasadena mengeluarkan perintah serupa. Bisnis penting yang tetap terbuka diperlukan untuk mempraktikkan jarak sosial, menjaga jarak orang sejauh 6 kaki dan menyediakan akses untuk mencuci tangan, di antara persyaratan lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona.