TEMPO.CO, Jakarta - Untuk melepas kerinduan Ramadan di tanah air apalagi di tengah pandemi virus corona saat ini, KBRI Canberra punya ide memberikan Takjil Drive-through kepada diaspora WNI di Australia.
Aturan jarak sosial di Australia membuat diaspora Indonesia tidak bisa ikut atau menggelar acara buka puasa bersama untuk silaturahmi dan mencicip kuliner tanah air seperti Ramadan sebelumnya.
KBRI Canberra bekerja sama dengan Australia-Indonesia Muslim Foundation-ACT (AIMF-ACT) berinisiatif untuk mengadakan kegiatan Takjil Drive-through atau pembagian takjil dengan mekanisme layanan tanpa turun (lantatur).
Kegiatan ini merupakan inovasi baru yang muncul sebagai jawaban untuk tetap menjangkau masyarakat Indonesia dan sebagai bentuk solidaritas merayakan bersama bulan suci Ramadan di tengah situasi sulit ini.
Kegiatan pembagian dilakukan di KBRI Canberra kali ini cukup unik dengan mekanisme tanpa turun dari mobil seperti yang umum dilakukan oleh berbagai restoran makanan siap saji.
Tujuannya agar diaspora Indonesia yang tinggal di wilayah Canberra dan sekitarnya tetap mematuhi aturan jarak sosial yang berlaku tanpa harus berkumpul di satu tempat. Mereka yang mendapat takjil telah mendaftar via online atau datang langsung ke KBRI Canberra sesuai jadwal dengan tetap mengikuti pedoman jarak sosial dan kesehatan. Takjil dan makanan berbuka kemudian disampaikan melalui jendela mobil oleh petugas KBRI yang menggunakan masker dan sarung tangan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
KBRI Canberra membagikan makanan buka puasa melalui Takjil Drive-through kepada masyarakat Indonesia yang tidak bisa berbuka bersama karena pembatasan sosial virus corona di Australia.[KBRI Canberra]
Duta Besar RI untuk Australia Y. Kristiarto S. Legowo juga ikut serta turun tangan dalam membagikan langsung takjil dan makanan kepada masyarakat Indonesia melalui jendela mobil.
"Kegiatan kali ini memang unik karena tidak seperti kegiatan buka puasa bersama yang biasa dilakukan di KBRI Canberra yang dihadiri oleh ratusan masyarakat dan diaspora Indonesia di Canberra. Namun di tengah pandemi yang tidak biasa ini, terdapat kebutuhan untuk menciptakan solusi yang tidak biasa juga. Semoga masyarakat Indonesia tetap bisa melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan dengan lancar dan tugas kami adalah memastikan negara hadir bagi semua," kata Dubes Kristiarto Legowo dalam rilis yang diterima Tempo, 10 Mei 2020.
Adapun takjil khas Indonesia yang dibagikan berupa kolak pisang dan nasi rendang yang diharapkan menjadi pelepas rindu masyarakat Indonesia di Canberra.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengumumkan rencana tiga tahap untuk membuka kembali perekonomian Australia pada Juli, ketika pemerintah mulai mengurangi langkah-langkah jarak sosial yang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Australia melarang pertemuan publik dan perjalanan tidak penting sebagai bagian dari serangkaian pembatasan pada akhir Maret. Transmisi lokal sejak itu telah dicegah, dengan wabah sekarang dianggap secara luas terkendali.
SBS Australia melaporkan negara bagian Australian Capital Territory (ACT), di mana Canberra berlokasi, telah mengizinkan 10 orang berkumpul sejak Sabtu kemarin, namun makan di restoran dan kafe masih dilarang.
Pada Ahad Australia melaporkan 12 kasus harian virus corona pada 10 Mei kemarin dengan total 6.941 kasus. Sementara total angka kematian virus corona di seluruh Australia adalah 97 kasus, jauh di bawah rata-rata kematian negara-negara Eropa dan Amerika, yang telah menembus puluhan sampai ratusan ribu.