TEMPO.CO, Jakarta - Dituduh sebagai sumber virus Corona (COVID-19) membuat manajemen Laboratorium Virologi Wuhan gerah. Kepada media, manajemen lab tersebut mengklaim sudah menerapkan standar tinggi untuk memastikan tidak ada kasus virus bocor ke publik.
"Kami menerapkan berbagai protokol untuk memastikan virus tidak keluar dari lab kami," ujar Direktur Keamanan Biologis Laboratorium Wuhan, Yuan Zhimming, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Senin, 11 Mei 2020.
Sebagaimana diketahui, Wuhan kerap disebut-sebut sebagai sumber virus Corona. Sebab, wabah Corona pertama kali terjadi di sana. Namun, masih sering diperdebatkan oleh beberapa kepala negara perihal bagaimana virus Corona bisa muncul pertama kali di Wuhan.
Amerika menuduh virus Corona berasal dari laboratorium virologi Wuhan. Acuan yang mereka pakai, laporan intelijen dari diplomat Amerika yang bertugas di Cina. Tidak terima dengan tuduhan Amerika, Pemerintah Cina membalas dengan mengatakan virus Corona diciptakan di Amerika kemudian dibawah ke Wuhan oleh personel militer.
Sejumlah pakar dan praktisi intelijen sudah mengatakan bahwa tidak mungkin virus Corona diciptakan di lab. Hal itu, kata mereka, terlihat dari cara virus Corona bermutasi. Walau begitu, Amerika dan Cina tetap beradu pendapat sementara beberapa negara mendorong adanya investigasi bersama soal asal wabah virus Corona.
Zhimming melanjutkan, kecil kemungkinan terjadi kebocoran di laboratorium virologi Wuhan karena protokol yang diterapkan berlapis, mulai dari penanganan materi menular hingga penanganan limbah. Misalnya, ketika seorang peneliti ingin memeriksa sebuah virus, mereka harus dalam kondisi prima, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan begitu, resiko tertular dan menjadi carrier lebih kecil.
Contoh lainnya, laboratorium menggunakan teknologi yang memungkinkan sirkulasi udara dari dalam lab tidak langsung dibuang keluar. Sementara itu, untuk limbah, akan melalui dua filiter bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memastikan tidak ada materi berbahaya yang terbuang keluar.
"Pembuangan limbah juga ditangani oleh tim khusus yang tersertifikasi untuk menangani limbah medis," ujar Zhimming.
Wakil Direktur Laboratorium Virologi Wuhan, Guan Wuxiang, menambahkan bahwa labnya tengah memeriksa virus Corona saat ini. Pemeriksaan dilakukan sejak 30 Desember ketika Corona belum memiliki nama resmi dan hanya dikenal sebagai gejala pneumonia. Namun, kata ia, tidak benar tuduhan labnya yang menciptakan virus itu.
"Sekarang, 120 peneliti dari 12 tim yang berbeda tengah mempelajari virusnya, mulai dari penyebabnya, asal usul, hingga pengobatannya. Mereka bekerja minimal 6 jam di lab, non stop," ujar Wuxiang yang mengaku timnya belum sepenuhnya memahami Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST