TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memperpanjang jangka waktu untuk pembatasan bisnis selama empat minggu hingga 9 Juni, di tengah pelonggaran lockdown untuk membuka kegiatan ekonomi secara bertahap yang terhenti karena virus corona.
Awal pekan ini, bisnis diizinkan untuk melanjutkan bisnis seperti biasa, meskipun di bawah pedoman kesehatan yang ketat, setelah wajib menutup toko selama dua bulan. Malaysia sejauh ini melaporkan 6.589 kasus dengan 108 kematian, dikutip dari Reuters, 11 Mei 2020.
Peraturan di bawah Perintah Kontrol Pergerakan (MCO) bersyarat tetap berlaku sampai tanggal kedaluwarsa baru pada bulan Juni, yang mencakup mempraktikkan kebersihan ketat dan menjaga jarak sosial, kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu.
Dalam pidato khusus pada hari Minggu, seperti dikutip dari Channel News Asia, perdana menteri mengatakan meskipun negara melihat banyak perkembangan positif dalam perjuangannya melawan Covid-19, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil. MCO pada awalnya dijadwalkan berakhir pada hari Selasa.
"Berdasarkan opini publik, saya menyadari bahwa orang ingin pemerintah untuk terus mengambil langkah yang diperlukan untuk memerangi epidemi. Karena itu, atas saran Kementerian Kesehatan dan Dewan Keamanan Nasional, saya ingin mengumumkan bahwa MCO bersyarat, yang diberlakukan hingga 12 Mei, akan diperpanjang hingga 9 Juni, yang merupakan empat minggu lagi," katanya.
Suasana jalanan yang semakin ramai ketika Malaysia membuka kembali sebagian besar bisnis, setelah pelonggaran aturan lockdown untuk membendung penyebaran virus coroa Covid-19, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 4 Mei 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
MCO, yang mulai berlaku sejak 18 Maret untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, sebelumnya telah diperpanjang tiga kali, masing-masing selama dua minggu.
Di bawah lockdown parsial, bisnis dan sekolah yang tidak penting ditutup sementara perjalanan domestik dan internasional dilarang.
Ada tanda-tanda bahwa pembatasan telah berhasil menurunkan jumlah infeksi baru di Malaysia. Dari kenaikan tiga digit awal, kasus-kasus baru melambat menjadi sebagian besar peningkatan dua digit mulai pertengahan April.
Hingga Sabtu, Malaysia melaporkan total 6.589 kasus dan 108 kematian. Hampir 75 persen pasien telah pulih. Di seluruh negeri, 94,4 persen wilayah sekarang dikategorikan sebagai zona hijau atau daerah tanpa infeksi baru selama dua minggu, kata Muhyiddin.
Untuk mengurangi dampak ekonomi, Putrajaya meluncurkan tiga paket stimulus ekonomi senilai RM 260 miliar atau sekitar Rp 895 triliun.
Muhyiddin mengatakan sebelumnya selama pidatonya di Hari Buruh bahwa total kerugian akibat lockdown Covid-19 diperkirakan mencapai RM 63 miliar atau sekitar Rp 217 triliun.
Pemerintah telah meringankan beberapa pembatasan Covid-19 dengan memungkinkan mayoritas sektor ekonomi untuk melanjutkan operasi mereka mulai 4 Mei di bawah "MCO bersyarat" yang disambut oleh para pelaku industri.
Muhyiddin mengatakan pada hari Minggu bahwa diperkirakan bahwa 6,64 juta orang, atau hampir setengah dari tenaga kerja Malaysia, telah kembali bekerja sejak MCO bersyarat diberlakukan.