TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dalam pidatonya pada Ahad agar warga kembali bekerja pada Senin jika tidak bisa melakukannya dari rumah meski kasus kematian virus corona Inggris masih meningkat.
Boris Johnson juga berjanji untuk memulihkan kembali ekonomi yang hancur akibat wabah secara bertahap.
Sikap pemerintah sebelumnya adalah bahwa orang-orang hanya boleh bekerja jika mereka harus bekerja, kata Johnson, seperti dikutip dari CNN, 11 Mei 2020.
"Kita sekarang perlu menekankan bahwa siapa pun yang tidak dapat bekerja dari rumah, misalnya mereka yang dalam konstruksi atau manufaktur, harus didorong secara aktif untuk pergi bekerja," katanya.
Juga mulai Rabu, orang-orang di Inggris akan dapat berjemur di taman sekitar mereka, berolahraga sebanyak yang mereka inginkan dan pergi ke tujuan lain, katanya.
Dalam pernyataan televisi yang direkam sebelumnya pada Minggu malam, Johnson meluncurkan peta jalan untuk melonggarkan lockdown secara bertahap sejak enam minggu diberlakukan. Dia mencirikan rencananya sebagai pencabutan dengan hati-hati antara menjaga infeksi sementara meringankan beban ekonomi akibat pandemi pada warga di Inggris.
Sampai pengumuman Johnson, penduduk yang pekerjaannya dianggap non-esensial disarankan untuk bekerja dari rumah dan hanya boleh keluar untuk olahraga sekali sehari dekat rumah, dan untuk membeli makanan atau obat-obatan.
"Dari hari Rabu ini kami ingin mendorong orang untuk melakukan lebih banyak dan bahkan tidak terbatas latihan di luar ruangan," katanya, menambahkan bahwa langkah-langkah jarak sosial akan tetap diberlakukan.
"Anda dapat duduk di bawah sinar matahari di taman lokal Anda, Anda dapat berkendara ke tujuan lain, Anda bahkan dapat bermain olahraga tetapi hanya dengan anggota rumah tangga Anda sendiri."
Orang-orang yang memakai masker wajah berjalan di tepi Sungai Thames ditengah wabah virus corona, London, Inggris, 10 Mei 2020. [REUTERS / Henry Nicholls]
Dikutip dari Sky News, Boris Johnson menekankan bahwa sekarang bukan waktunya untuk mengakhiri lockdown sama sekali dan mengatakan pemerintah hanya mengambil "langkah hati-hati pertama" untuk meringankan langkah-langkah tertentu.
Namun, Johnson memperingatkan bahwa denda akan ditingkatkan untuk "minoritas kecil" yang tidak mematuhi aturan jarak sosial.
Dia mengatakan bahwa dampak dari semua perubahan ini akan dipantau secara ketat di tingkat lokal, regional dan nasional, menambahkan. "Jika ada wabah, jika ada masalah, kami tidak akan ragu untuk menghentikannya," katanya.
Jonson juga meluncurkan sistem peringatan virus corona lima tahap yang akan membantu memandu respons pemerintah ketika mulai melonggarkan lockdown.
Ini akan mendeteksi peningkatan tingkat infeksi Covid-19 dan menilai bagaimana tindakan lockdown yang ketat dan aturan jarak sosial harus dilakukan secara lokal.
Menurut laporan Reuters, angka kematian Covid-19 di Inggris telah meningkat 269 menjadi total 31.855, menurut angka yang diumumkan pada hari Minggu oleh Departemen Kesehatan, bertepatan dengan pidato samar Boris Johnson.
Angka-angka, yang dikumpulkan oleh badan pemerintah Public Health England dan yang juga berlaku di Wales, Irlandia Utara dan Skotlandia, terdiri dari kematian di semua lokasi setelah tes positif virus corona dan mencakup periode hingga 16:00 GMT pada hari Sabtu.