TEMPO.CO, Washington – Gedung Putih memulai pembicaraan informal dengan Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres mengenai isi paket stimulus lanjutan untuk membantu perekonomian negara, yang tertekan akibat wabah virus Corona.
Sejumlah pejabat tinggi Gedung Putih seperti Menteri Keuangan Steve Mnuchin dan penasehat ekonomi Larry Kudlow berdiskusi dengan wakil rakyat mengenai kemungkinan memberi bantuan dana kepada negara bagian yang mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi virus Corona ini.
“Penasehat keuangan Gedung Putih lainnya yaitu Kevin Hassett mengatakan undang-undang berikutnya bisa memasukkan soal bantuan makanan bagi rakyat Amerika yang mengalami kelaparan di tengah merebaknya pengangguran, yang merugikan keuangan banyak orang,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 10 Mei 2020 seperti dilansir Reuters.
Hassett mengatakan pemerintah memikirkan pemberian akses bantuan yang diperluas untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Partai Demokrat, yang menguasai mayoritas suara di DPR AS, bersemangat untuk segera mengesahkan legislasi baru stimulus keuangan pada pekan ini. Namun, Gedung Putih mengirim sinyal tidak akan terburu-buru mengesahkan legislasi bantuan terkait virus Corona.
“Mari kita gunakan waktu beberapa pekan ke depan,” kata Mnuchin kepada Fox News seperti dilansir Reuters.
“Kami ingin memastikan sebelum kami melakukannya dan menghabiskan beberapa ribu triliun rupiah uang rakyat bahwa kami melakukannya secara hati-hati,” kata Mnuchin. “Kami telah menegaskan bahwa kami tidak ingin membantu keuangan perusahaan yang dikelola secara buruk.”
Sejak awal Maret, Kongres AS yaitu DPR dan Senat, telah mengesahkan legislasi yang mengatur dana stimulus luas senilai sekitar US$3 triliun atau sekitar Rp45 ribu triliun.
Dana ini diberikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan dan perusahaan, yang kehilangan pendapatan untuk membayar gaji para karyawannya. Wabah virus Corona ini, yang menyebar dari Kota Wuhan di Cina, telah menyebabkan pengangguran di Amerika naik 14.7 persen pada April. Ini merupakan angka pengangguran terparah sejak Great Depression atau Depresi Besar pada 1930.