TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan kereta di India menewaskan 16 pekerja migran yang baru saja kehilangan pekerjaannya akibat virus Corona (COVID-19) pada Jumat kemarin. Berdasarkan keterangan Kepolisian, kecelakaan itu terjadi karena ke-16 pekerja tertidur di jalur kereta saat berjalan pulang ke kampung mereka.
"Para korban adalah pekerja pabrik besi yang sedang dalam perjalanan ke kampung mereka di Madhya Pradesh, kurang lebih 100 kilometer dari lokasi kejadian," ujar keterangan Kepolisian sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu, 9 Mei 2020.
Pihak Kepolisian melanjutkan bahwa peristiwa nahas itu berlokasi di jalur kereta Aurangabad, Maharashtra yang terletak di barat India. Masinis kereta, kata mereka, mengklaim sudah mencoba untuk berhenti saat melihat pekerja migran berada di jalur rel, namun gagal melakukannya.
Perihal bagaimana para pekerja migran tersebut bisa berakhir tidur di atas rel, pihak Kepolisian menduga korban mengira kereta tidak akan beroperasi. Sebab, sejak virus Corona melanda India, kereta penumpang memang tidak dioperasikan.
Salah satu saksi mata dan sesama pekerja migran, Virender Singh, menambahkan bahwa para korban pulang ke kampung karena sudah mendapat pesangon dari tempat mereka bekerja. Keluarga di kampung mereka, kata ia, juga sudah meminta para korban untuk segera pulang.
"Mereka berjalan kaki sejak hari Kamis kemarin dan memutuskan untuk beristirahat setelah kelelahan berjalan sejauh 40 kilometer," ujar Singh.
Di tempat kejadian perkara, barang bawaan para korban berserakan di jalur kereta. Beberapa di antaranya adalah makanan, alas kaki, pakaian, dan barang-barang pribadi yang mereka bawa pulang ke kampung halaman.
Tidak ingin peristiwa serupa terulang, negara bagian Maharashtra telah meminta operator kereta api untuk beroperasi agar bisa mengangkut pekerja migran yang terlantar.
India, saat ini, tercatat memiliki 59.765 kasus dan 1.986 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS