TEMPO.CO, Jakarta - Yaman pada Jumat, 8 Mei 2020, melaporkan ada 9 kasus baru virus corona. Kasus baru itu ditemukan di Kota Aden, yang saat ini menjadi pusat pemerintahan sementara.
Dalam laporannya, ada satu kasus tambahan pasien virus corona yang berakhir dengan kematian. Orang itu adalah pasien kedua yang terinfeksi virus corona dari Provinsi Lahaj, wilayah selatan Yaman.
Sejumlah anak-anak bermain diatas mobil yang sudah tidak terpakai saat berada di kamp pengungsian untuk korban perang di dekat Aden, Yaman, 27 Mei 2018. REUTERS/Fawaz Salman
Dengan adanya kasus baru itu, maka total di wilayah yang dikuasai secara internasional di Yaman ada 34 pasien terinfeksi virus corona dan total 7 pasien meninggal karena virus mematikan tersebut.
Dikutip dari reuters.com, Houthi, kelompok radikal di Yaman yang mengendalikan Ibu Kota Sanaa dan sebagian besar wilayah urban di Yaman, sejauh ini dilaporkan ada 1 orang yang terinfeksi virus corona. Pasien itu adalah seorang warga negara Somalia yang ditemukan meninggal di sebuah hotel.
Yaman terbelah setelah terjadinya penggulingan Pemerintah Yaman oleh kelompok Houthi. Pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi digulingkan pada akhir 2014, dimana kondisi ini memicu Arab Saudi menggalang koalisi untuk melakukan intervensi.
Perang Yaman yang sudah berlangsung selama lima tahun menghancurkan sistem kesehatan negara itu. Populasi di negara itu pun diperlemah dengan meluasnya kelaparan dan penyakit.