TEMPO.CO, Washington – Jenderal Amerika Serikat mengatakan lokasi awal penyebaran virus Corona belum diketahui.
Ini terkait berita selama ini yang menyebutkan virus Corona berasal dari pasar hewan liar di Kota Wuhan atau laboratorium.
“Apakah itu berasal dari laboratorium virus di Wuhan? Apakah itu menyebar di pasar basah di Wuhan? Apakah itu terjadi di tempat lain? Dan jawaban atas pertanyaan ini adalah: kami tidak tahu,” kata Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Rabu, 6 Mei 2020.
Saat ini, pemerintah AS masih mencari tahu mengenai soal ini.
Milley juga mengatakan militer AS sedang mempertimbangkan jika virus Corona ini tidak sengaja tersebar ke publik.
Pernyataan Milley ini berbeda dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang mengatakan pada Ahad kemarin bahwa,”Ada sejumlah bukti signifikan bahwa virus Corona muncul dari sebuah laboratorium di Cina.”
Pompeo juga mengatakan pemerintah Cina bertanggung jawab atas ratusan ribu korban jiwa yang meninggal akibat infeksi virus Corona.
Pompeo mendesak kembali agar Cina membuka informasi soal wabah ini, yang telah menyebar ke 185 negara.
Menurut data dari Johns Hopkins University, ada sekitar 3.7 juta warga dunia terinfeksi virus Corona dengan korban yang berhasil lebih dari 1.2 juta orang. Sebanyak 263 ribu orang meninggal akibat sakit radang paru-paru yang disebabkan virus Corona itu.
“Mereka tahu. Cina bisa mencegah kematian ratusan ribu orang di seluruh dunia. Cina bisa mencegah dunia tidak jatuh ke dalam krisis ekonomi global,” kata Pompeo dalam jumpa pers di kemenlu AS seperti dilansir Reuters pada Rabu, 6 Mei 2020.
Pompeo menuding pemerintah Cina masih menolak membagi informasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar publik tetap aman.
Newsweek melansir pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina, yang mengecam pernyataan Pompeo.
“Drama besar untuk menyalahkan pihak lain, yang terjadi di AS, telah rusak dan menjadi tidak berarti,” kata Hua Chunying, juru bicara kemenlu Cina. “Saya menyarankan orang-orang di AS agar tidak terkesima dengan tindakan mereka sendiri.”
Hua menyebut ada memo 57 halaman yang ditulis ahli strategi Partai Republik, yang berisi saran agar kandidat partai menyerang Beijing terkait pandemi virus Corona ini.