TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Angela Merkel menyatakan bahwa fase pertama dari pandemi virus Corona (COVID-19) telah berhasil dilalui. Menyusul hal tersebut, maka lockdown virus Corona di Jerman akan mulai dilonggarkan. Merkel mengatakan, 16 pemimpin negara bagian telah sepakat akan hal itu.
"Kita sudah mencapai titik di mana target kami, dalam pengendalian virus Corona, telah berhasil dicapai. Kita berhasil melindungi sistem kesehatan Jerman. Oleh karenanya, kita bisa mulai membicarakan soal pelonggaran pembatasan," ujar Merkel sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 6 Mei 2020.
Dengan dilonggarkannya lockdown, maka sejumlah hal akan boleh dilakukan kembali di Jerman. Sekolah, misalnya, akan diperbolehkan untuk kembali beroperasi secara bertahap. Selain itu, bisnis-bisnis non esensial juga boleh beroperasi.
Sebelumnya, hanya usaha-usaha dengan luas bangunan 75 meter persegi yang diperbolehkan untuk beroperasi. Dengan dilonggarkannya lockdown, batasan itu dihilangkan dan segala jenis bisnis boleh beroperasi selama standar kebersihan dipenuhi, masker dipakai, dan mereka yang di dalam kawasan usaha saling menjaga jarak.
Perhelatan olahraga, Bundesliga, juga boleh digelar kembali menurut Merkel. Namun, ia menegaskan bahwa pembatasan sosial yang ketat akan diberlakukan kembali apabila pelonggaran yang dilakukan malah memicu lonjakan kasus dan kematian. Acuan yang dipakai, jika 50 orang dari 100 ribu penduduk di sebuah distrik tertular virus Corona dan hal itu terjadi selama sepekan penuh.
"Kita harus tetap sadar bahwa meski fase satu telah dilalui, kita masih di fase-fase awal virus Corona. Kita akan menghadapi fase yang panjang," ujar Merkel. Bagaimana pelonggaran dilakukan, menurut Merkel, akan didiskusikan bersama pemimpin negara bagian agar bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi wilayah masing-masing.
Gubernur Bavaria, Markus Soder, mengatakan bahwa Jerman menangani pandemi virus Corona lebih baik dibandingkan kebanyakan negara di Eropa. Sebab, kata ia, Jerman sangat ketat dalam menerapkan pembatasan sosial.
Hingga berita ini ditulis, Jerman tercatat memiliki 167.007 kasus dan 6.993 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS | BBC