TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan tengah merancang regulasi baru yang mengatur eksplorasi tambang di Bulan. Mengutip Reuters, regulasi baru itu akan dinamai sebagai Artemis Accords.
"Rancangan tersebut merupakan langkah terbaru (dari Trump) untuk menggaet sekutu sehubungan dengan rencana NASA menempatkan manusia dan stasiun luar angkasa di bulan dalam 10 tahun ke depan," sebagaimana dikutip dari laporan eksklusif Reuters, Rabu, 6 Mei 2020.
Dirancangnya Artemis Accords adalah langkah kesekian dari Trump untuk memperluas pengaruh Amerika hingga ke luar angkasa. Sebelumnya, ia sudah membentuk satuan baru di bawah Angkatan Udara Amerika yang disebut sebagai US Space Force. Satuan tersebut, nantinya, akan terlibat menangani misi-misi Amerika di luar angkasa.
Artemis Accords sendiri baru bagian awal dari rencana jangka panjang Amerika di luar angkasa. Sebab, target utama Amerika bukanlah bulan, melainkan Mars.
Adapun isi Artemis Accords akan meliputi berbagai hal mulai dari masalah keamanan, mekanisme penambangan, hingga kepemilikan hasil tambang. Harapan Amerika, dengan regulasi yang jelas, hal itu akan mencegah konflik antar negara jika nantinya ada lebih dari satu negara dan perusahaan yang beroperasi di bulan.
"Beberapa pekan ke depan, Amerika akan menegosiasikan rancangan Artemis Accords ke sekutunya yaitu Kanada, Jepang, Uni Emirat Arab, serta beberapa negara Eropa. Mereka adalah negara yang dipandang Trump sejalan soal eksplorasi tambang di luar angkasa," sebagaimana dikutip dari Reuters.
Rusia, yang kerap dilibatkan dalam misi NASA di luar angkasa, tidak akan terlibat dalam negosiasi itu. Dikutip dari Reuters, Donald Trump masih memandang Rusia sebagai ancaman terhadap misi luar angkasa Amerika. Hal tersebut mengingatkan Perang Dingin di mana Amerika dan Rusia berseteru soal siapa yang bisa mencapai bulan pertama kali.
ISTMAN MP | REUTERS.