TEMPO.CO, Florida - Perusahaan tentara bayaran Silvercorp mengklaim pernah menyediakan jasa pengamanan acara politik bagi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada dua tahun lalu di negara bagian Carolina Utara.
Dua orang anggota Silvercorp, yang dipimpin bekas anggota pasukan khusus AS, Jordan Goudreau, tertangkap di Venezuela dalam insiden bersenjata.
Delapan orang tewas dalam serangan bersenjata, yang menurut otoritas Venezuela sebagai upaya kudeta terhadap Presiden Nicolas Maduro.
“Sebuah foto di akun Instagram perusahaan menampilkan suasana belakang panggung dari pertemuan politik di Charlotte, Carolina Utara,” begitu dilansir media Vice pada Selasa, 5 Mei 2020.
Pemerintah Venezuela menyebut ada sekelompok orang bersenjata yang beranggotakan 13 orang teroris. Mereka berusaha menyusup masuk dari pantai Karibia dan terlibat kontak senjata dengan militer Venezuela.
Menurut Vice, foto di akun Instagram Silvercorp itu berjudul ‘Melindungi Aset Terbesar kami’. Foto itu memperlihatkan seorang lelaki memakai alat pendengar di kuping bersama dua orang lainnya dengan latar belakang pawai politik tadi.
Foto yang sama juga digunakan pada situs internet perusahaan dengan menonjolkan kabel dari peralatan komunikasi yang dipakai oleh petugas Silvercorp di belakang kepalanya.
Salah satu video promosi pegawai Silvercorp menunjukkan pegawai perusahaan termasuk salah satu pengawal dari Presiden Donald Trump pada acara pawai politik di Charlotte itu.
Secara terpisah, Trump mengatakan pemerintah AS tidak terlibat dalam insiden yang terjadi di Venezuela pada akhir pekan lalu.
“Kita akan cari tahu. Kami baru saja dengar soal ini,” kata Trump saat ditanya soal insiden ini dan penangkapan warga AS oleh otoritas Venezuela seperti dilansir Reuters pada Selasa, 5 Mei 2020.
Trump melanjutkan,”Tapi itu tidak terkait dengan pemeirntahan ini.” Soal ini, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan,”Pemerintah Amerika Serikat tidak terlibat dengan apa yang terjadi di Venezuela dalam beberapa hari terakhir.”