TEMPO.CO, Brasilia – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengatakan telah mengganti kepala polisi federal di tengah kisruh adanya tudingan Bolsonaro berusaha mengintervensi proses penegakan hukum.
Pelantikan Kepala Polisi baru Brasil, Rolando Souza, berjalan cepat di ruang tertutup.
“Sebelumnya, Mahkamah Agung memblokir keputusan Bolsonaro menunjuk seorang teman dari keluarga untuk mengepalai kepolisian Brasil,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 5 Mei 2020.
Soal ini, kantor Jaksa Agung Brasil mengatakan akan mengajukan pertanyaan soal pergantian kepala polisi sebelumnya.
Ini terkait tudingan yang dilontarkan bekas Menteri Hukum, Sergio Moro, yang menuding Bolsonaro berupaya mencampuri urusan penegakan hukum.
Mahkamah Agung telah menyetujui permintaan Jaksa Agung menginterogasi tiga menteri kabinet soal isu ini.
Putra tertua Bolsonaro yaitu Senator Flavio Bolsonaro, menghadapi investigasi polisi di Rio de Janeiro terkait dugaan penggelapan dana publik, dan pencucian uang selama masa tugas sebagai wakil rakyat.
Sedangkan adiknya yaitu Carlos Bolsonaro, yang menjadi anggota Dewan Kota di Rio de Janeiro, mendapat gugatan hukum di Mahkamah Agung terkait kasus pencemaran nama baik dengan menyebarkan berita bohong seperti dilansir media Folha de S. Paulo.
Moro, yang merupakan menteri populer di Brasil, mengejutkan publik dengan mengundurkan diri secara tiba-tiba pada April.
Dia mengatakan Bolsonaro mendorong perubahan manajemen polisi federal untuk mendapatkan akses soal investigasi kasus di negara bagian Rio de Janeiro, yang menjadi basis politik Bolsonaro.
“Moro, Anda dapat 27 kepala polisi, dan saya hanya dapat satu di Rio de Janeiro,” kata bekas Menteri Moro dalam testimoni rahasia kepada Jaksa Agung, yang dokumennya diperoleh Reuters pada Selasa kemarin.
Bolsonaro membantah pergantian kepala polisi nasional sebagai upayanya mencampuri investigasi polisi terhadap dua putranya, yang juga politikus di Rio de Janeiro.
“Tidak ada keluarga saya yang diinvestigasi polisi federal. Saya tidak dan anak-anak juga tidak,” kata Bolsonaro di luar kantor kepresidenan.
Menurut Bolsonaro, pejabat kepala polisi sebelumnya mendapat promosi ke negara bagian Brasilia sebagai eksekutif direktur, yang merupakan posisi kedua tertinggi. Namun, ini merupakan posisi administrasi tanpa kekuasaan investigasi.