TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kematian akibat virus corona di Iran naik setelah ada 74 orang meninggal dalam tempo 24 jam. Dengan begitu, Kementerian Kesehatan Iran menyebut sampai Senin, 4 Mei 2020, total ada 6.277 pasien virus corona di Iran yang meninggal.
Situs middleeastmonitor.com mewartakan kenaikan kasus kematian itu terjadi saat Iran memutuskan mencabut lockdown sejumlah kota di Iran dan masjid-masjid dibuka kembali. Iran adalah salah satu negara di Timur Tengah yang terpukul oleh wabah virus corona.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur mengatakan total virus corona yang terkonfirmasi sebanyak 98.647 kasus. Jumlah kasus kematian akibat virus ini sejak pertengahan April 2020 selalu di bawah 100 orang.
Warga Iran mengenakan masker pelindung untuk mencegah penularan virus Corona, ketika mereka berjalan kaki di Teheran, Iran 25 Februari 2020. [WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS]
Iran pada Senin, 4 Mei 2020, membuka kembali masjid-masjid di 132 kota. Presiden Iran Hassan Rouhani sebelumnya pada Minggu kemarin mengumumkan pihaknya akan memperluas rencana pelonggaran lockdown. Belum ada laporan sudah berapa banyak wilayah yang dibuka kembali.
Ke-132 kota yang mengalami pelonggaran lockdown itu adalah kota-kota yang berisiko rendah dan belum ada kasus infeksi virus corona atau kematian akibat Covid-19. Di kawasan-kawasan yang masjidnya sudah dibuka kembali, para jamaah diminta melakukan jaga jarak atau social distancing, memakai masker dan sarung tangan. Jamaah juga diminta tidak berlama-lama di masjid atau tidak lebih dari 30 menit.
Selain masjid, klub-klub olahraga di 132 kota juga sudah beroperasi kembali. Menteri Pendidikan Iran Mohsen Haji Mirzaei mengatakan sekolah-sekolah di 130 kabupaten akan dibuka kembali. Ujian akhir untuk murid SMA kemungkinan akan dilakukan mulai 6 Juni 2020 kecuali jika Kementerian Kesehatan Iran memberikan nasihat agar ujian ditangguhkan.