TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dokter di Rusia, yang menangani pasien virus Corona, jatuh dari jendela rumah sakit selama dua pekan terakhir. Dua di antaranya meninggal, sementara satu yang tersisa dalam kondisi kritis di rumah sakit. Hal tersebut tak ayal menyorot sisi perlindungan terhadap pekerja medis selama pandemi virus Corona (COVID-19).
"Alexander Shulepov, dokter di Voronezh (500 kiloemeter dari Moscow), dalam kondisi kritis usai jatuh dari lantai dua Rumah Sakit Novousmanskaya," berdasarkan keterangan pers yang dikutip dari CNN, Selasa, 5 Mei 2020.
Mengutip CNN, Shulepov didiagnosis menderita virus Corona sebelum jatuh dari rumah sakit. Namun, oleh pihak rumah sakit, Shulepov diminta untuk segera kembali bekerja karena banyaknya pasien yang harus ditangani.
Kolega Shulepov, Alexander Kosyakin, membenarkan soal status Shulepov yang positif tertular virus Corona. Selain itu, ia juga membenarkan soal rumah sakit meminta Shulepov untuk segera kembali bekerja.
"Terakhir saya bertemu dengannya pada 30 April lalu. Dia mengaku sehat dan siap untuk keluar dari rumah sakit dan kembali bekerja. Tiba-tiba, musibah dia jatuh itu terjadi. Penyebabnya masih misterius," ujar Kosyakin yang beberapa waktu lalu diinterogasi Kepolisian karena dugaan menyebarkan berita palsu saat memprotes minimnya APD (Alat Pelindung Diri) untuk dokter.
Rumah Sakit Novousmanskaya membantah pernyataan Kosyakin soal Shulepov diminta segera kembali bekerja. Dalam keterangan pers mereka, pihak rumah sakit mengatakan bahwa Shulepov langsung dirujuk ke ICU begitu didiagnosis tertular virus Corona.
"Saya juga sudah mengatakan pada departemen kepegawaian rumah sakit bahwa saya tidak akan membiarkan mereka bekerja tanpa APD yang memadai. Kalau perlu, saya yang bekerja supaya tidak membahayakan mereka," ujar Dokter Kepala Novousmanskaya, Igor Potanin.
Selain Shulepov, dua dokter yang jatuh dari rumah sakit lebih dahulu adalah Elena Nepomnyashchaya serta Natalya Lebedeva.
Nepomnyashchaya, yang bekerja sebagai Dokter Kepala di Rumah Sakit Krasnoyarsk, jatuh dari jendela rumah sakit pada tanggal 1 Mei. Kala itu, menurut media setempat, Nepomnyashchaya jatuh dari rumah sakit tak lama setelah ia memprotes kebijakan pemerintah soal mengubah rumah sakit menjadi pusat perawatan virus Corona. Menurut Nepomnyashchaya, kebijakan itu tak ideal karena jumlah APD masih kurang.
Sementara Lebedava, ia jatuh dari rumah sakit dan tewas pada tanggal 24 April. Dia bekerja untuk Rumah Sakit Star City yang difokuskan untuk astronot Rusia.
Hingga berita ini ditulis, Rusia memiliki 155.370 kasus dan 1.451 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | CNN